Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jakarta
More

    Menjelang Natal, Komunitas AMGPM Mulai Promo Paket Sinterklaas

    Menjelang perayaan natal pada 25 Desember mendatang, umat Kristiani di Maluku memiliki tradisi untuk menghadirkan Sinterklaas atau Santa Claus di setiap rumah warga. Kehadiran Santa Claus ini ditujukan untuk menghibur anak-anak mereka.

    Perayaan tradisi ini membuka peluang bagi komunitas Angkutan Muda Gereja Protestan Maluku (AMPGM) untuk menawarkan paket Sinterklaas. Tujuan dari penawaran paket ini adalah untuk hadir menghibur anak-anak balita sambal berfoto serta memberi hadiah dan memberi nasihat bijak.

    Selain komunitas AMPGM, terdapat beberapa komunitas angkatan muda lain yang turut menawarkan promo Sinterklaas untuk mencari penghasilan guna membiayai berbagai kegiatan mereka. AMPGM Ranting Kasih di Batumeja sudah menyebarkan promo melalui Facebook dengan paket mulai dari Rp 50.000 untuk wilayah Batumeja dan Rp 75.000 untuk wilayah di luar Batumeja.

    Komunitas AMPGM Via Dolorosa juga menawarkan paket seharga Rp 65.000 untuk wilayah kota sampai Air Salobar, Bagualla sampai Lateri, dan Teluk Ambon sampai Wayame.

    Baca juga: 4 Rekomendasi Wisata Rohani Untuk Isi Libur Natal

    Photo by Brian McGowan on Unsplash

    Tradisi Natal di Maluku

    Berbagai sumber mengatakan tradisi Sinterklaas selama perayaan natal di Maluku sangat terpengaruh oleh tradisi serupa dari Belanda yaitu, Sinterklaas Feest. Dalam tradisi itu, Sinterklaas berasal dari Spanyol (Spanje) dengan asistem bernama Piet hitam (Zwatepiet) dengan kapal uap (stoomboot) dan akan berkeliling dengan kuda putih setibanya di Belanda.

    Kesamaan antara tradisi Sinterklaas di Ambon dan Belanda adalah sama-sama diadakan pada awal Desember di mana Sinterklaas Feest selalu diadakan pada 5-6 Desember.

    Tradisi Sinterklaas di Dunia

    Sosok Sinterklaas juga dipercaya oleh anak-anak dari berbagai negara lain di dunia. Untuk wilayah Belanda dan Belgia Utara, anak-anak meyakini bahwa Sinterklaas berasal dari Spanyol dan tampil dengan jubah panjang berwarna merah seperti uskup. Sementara anak-anak dari wilayah Amerika Utara (USA & Canada) mempercayai Sinterklaas berasal dari Kutub Utara dan digambarkan sebagai kakek tua yang gendut.

    Dari semua deskripsi mengenai Sinterklaas yang diyakini oleh anak-anak di seluruh dunia, kepercayaan Sinterklaas di wilayah Maluku sudah menjadi budaya dan memiliki makna kekeluargaan serta kebaikan dalam menjalani hidup.

    Baca juga: Sambut Natal dengan 4 Film Bernuansa Christmas

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Exit mobile version