Home Otomotif Teknologi Otomotif 5 Keunggulan dan Cara Isi Daya Mobil Listrik

5 Keunggulan dan Cara Isi Daya Mobil Listrik

0

Di negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan, mobil listrik mungkin bukan lagi hal yang asing bagi masyarakat. Bagaimana dengan Indonesia?  Mulai tahun ini, Indonesia pun bertekad untuk mengikuti tren tersebut dengan harapan bisa memperbaiki masalah terkait tingginya tingkat emisi bahan bakar terutama di kota-kota besar.

Juli 2019 lalu, Presiden Joko Widodo telah secara resmi menandatangi dua kebijakan terkait mobil listrik di Indonesia. Dua kebijakan yang disebutkan yaitu Peraturan Presiden (PP) dan Peraturan Pemerintah (PM). PP dijelaskan Sri Mulyani untuk menciptakan percepatan program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi, sedangkan PM menyangkut perubahan pajak yang berhubungan dengan klasifikasi kendaraan dan emisi otomotif.

sumber gambar: otomotif kompas

Dengan disahkannya kedua kebijakan tersebut, tak heran belakangan ini pemerintah semakin gencar mendukung para pelaku industri otomotif dalam menghadirkan kendaraan listrik yang berguna di masa depan bagi masyarakat Indonesia. Mobil listrik sendiri dianggap sebagai solusi yang kini sedang diusahakan oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah tingkat emisi di Indonesia.

Ramah Lingkungan

Karena berbahan bakar tenaga listrik, mobil listrik tentunya disebut sebagai mobil yang ramah lingkungan karena tak mengeluarkan emisi bahan bakar berupa karbondioksida yang membahayakan kesehatan masyarakat dan juga lingkungan.

Tidak menghasilkan suara bising

Mobil yang menggunakan bahan bakar bensin dan solar akan mengeluarkan suara bising yang dihasilkan dari proses pembakaran di dalam mesinnya. Hal tersebut tentunya mengganggu aktivitas masyarakat. Berbeda dengan mobil konvensional, mobil listrik tidak menghasilkan suara bising karena di dalam mesinnya tidak terjadi proses pembakaran seperti yang terjadi di mobil konvensional.

Perawatan yang lebih simple

Perawatan mobil listrik dinilai lebih simple dan mudah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak. Karena mobil listrik tidak mempunyai sistem pembuangan. Selain itu, kamu juga tidak perlu lagi mengganti oli. Kamu hanya perlu melakukan pengecekan secara rutin pada komponen mobil listrik.

Pengisian baterai fleksibel

Kelebihan mobil listrik selanjutnya adalah pengisian baterainya bisa dilakukan dengan fleksibel. Berbeda dengan mobil konvensioanl pada umumnya yang mengharuskan kita untuk mengantri di SPBU, mobil listrik bisa di charge dengan listrik yanga da di rumah.

Berbicara soal proses charging mobil listrik, kini PLN sebagai perusahaan penyedian listrik negara beberapa waktu lalu telah meresmikan 10 (sepuluh) Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia.

sumber gambar: otomotif kompas

Di Jakarta sendiri, SPKLU tersebut terdapat di Kantor PLN Pusat dengan daya medium fastcharging dan kantor PLN Distribusi Jakarta Raya dan Senayan City dengan daya ultra fastcharging, fastcharging dan medium fastcharging. Sementara di AEON Mall BSD, Banten terdapat dua unit dengan daya medium charging. Untuk Kawasan Bandung, satu unit medium fastcharging SPKLU ada di Kantor PLN UP3 Bandung. Di Bali Selatan terdapat dua unit medium fastcharging.

Kecepatan pengisian pun dibedakan menjadi tiga dimana ultra fastcharging mampu melakukan pengisian daya 0- full dalam waktu 15 menit saja. Untuk tingkatan fastcharging mobil listrik dapat mengisi daya 0-full dalam waktu 30-40 menit, sedangkan medium fastcharging membutuhkan 2-4 jam.

Untuk mobil listrik yang membutuhkan fasilitas charging di SPKLU tersebut, PLN mengenakan tarif berkisar Rp 1.400-1.600/kWh yang bisa dibayar hanya melalui aplikasi LinkAja. Selain mengisi di SPKLU, beberapa pabrikan otomotif seperti Mitsubishi juga kini telah mengembangkan alat home charging bagi para konsumennya agar bisa melakukan pengisian daya dengan menggunakan daya listrik rumah tangga. Kedepannya, mungkin fasilitas SPKLU akan semakin bertambah banyak dan tersebar secara merata di wilayah Indonesia seiring dengan meningkatnya pengguna mobil listrik di masa depan.

Exit mobile version