Hubungan pertemanan memang tak selalu mulus dan menyenangkan. Suka dan duka selalu muncul dan membuat hubungan pertemanan tak melulu mengasyikkan. Bahkan, kini muncul istilah “toxic frienship” dimana kamu tidak lai merasakan kebahagiaan saat berinteraksi dengan teman terdekat. Hati-hati, bisa saja hubungan pertemanan yang kamu jalani adalah toxic. Untuk mengetahuinya, ini dia 5 tanda toxic friendship yang harus diwaspadai!
Merasa lelah secara fisik dan emosional
Tanda pertama yang harus kamu waspadai adalah saat dirimu merasa lelah menjalin pertemanan dengan seseorang baik secara fisik maupun mental. Hal ini bisa saja disebabkan karena temanmu menuntut perhatian selama 24 jam. Misal saat temanmu memaksa untuk menemani berjam-jam ke suatu tempat atau melalui panggilan telepon untuk menceritakan keluh kesahnya padamu. Namun di sisi lain, temanmu tak peduli jika kamu butuh waktu untuk sendiri atau waktu untuk fokus bekerja. Dia hanya fokus dan mementingkan dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan pendapatmu.
Tak menikmati waktu kebersamaan
Biasanya, menghabiskan waktu bersama dengan teman adalah hal yang paling menyenangkan dan tidak terasa. Sudah bertemu seharian namun terasa hanya satu jam saja. Yang harus kamu waspadai adalah ketika dirimu sudah tidak lagi menikmati waktu kebersamaan dengan teman-teman. Merasa bosan mendengarkan cerita, hanya fokus kepada layar smartphone bisa menjadi tanda bahwa kamu tidak menikmati waktu kebersamaan kalian. Mungkin, ada yang salah dengan hubungan pertemanan yang kalian jalani itu!
Tidak menjadi diri sendiri saat bersama teman
Seorang teman toxic memiliki kemampuan untuk menyebarkan energi negatifnya kepada orang lain. Saat kamu berada bersamanya, bisa jadi energi negatif tersebut akan kamu terima dan berpengaruh pada sikap serta perilakumu. Hal ini tak jarang bisa membuatmu bertingkah di luar kebiasaan dan lupa dengan jati dirimu sebenarnya. Nah, hati-hati ya!
Selalu cemburu
Kadang, adanya kompetisi diantara teman menjadi hal yang biasa dan bisa menjadi sesuatu yang baik untuk sama-sama berubah dan memperbaiki diri. Namun, jika kamu atau temanmu menganggap satu sama lain sebagai kompetitor, maka yang timbul adalah rasa cemburu. Tak jarang, hal yang timbul selanjutnya adalah harapan untuk saling menjatuhkan. Jangan sampai kamu merasa seperti ini ya!
One sided
Jika hubungan pertemanan berjalan hanya dengan satu sisi, tentu saja akan lelah dijalani. Saat kamu selalu berusaha hadir membantu teman yang membutuhkan, namun tak berlaku sebaliknya, hal tersebut sangat menyedihkan. Pertemanan tentu harus berjalan seimbang dan saling menopang. Jika berat sebelah, hubungan pertemanan akan menjadi melelahkan dan takmembawa energi positif dalam dirimu! Yuk mulai tinggalkan dan batasi diri dengan hubungan pertemanan yang toxic. Utamakan kebahagiaan dirimu dengan tak mengabaikan kehadiran teman-teman disekelilingmu ya!