Friday, November 22, 2024
29.2 C
Jakarta
More

    Birds of Prey, Aksi Seru Harley Quinn yang Tak Begitu Spesial

    Kalau kamu adalah penggemar superhero DC Comics, pasti sudah tak asing lagi kan dengan karakter wanita villain Harley Quinn yang muncul di film Suicide Squad. Karakter villain wanita yang diperankan oleh Margot Robbie ini baru saja merilis film solonya yang berjudul “Birds of Prey” yang tayang di bioskop sejak 7 Februari 2020 lalu.

    Karakter Harley Quinn memang sangat ikonik berkat aksi memukaunya di Suicide Squad yang dirilis pada 2016 lalu. Aksi gila kekasih Joker inilah yang membuat DC memutuskan untuk membuat film solo dari Harley Quinn untuk lebih menunjukkan sisi lain dari kehidupan karakter wanita yang hiperaktif sekaligus gila yang diperankan oleh Margot Robbie ini.

    Harley Quinn dan Geng Barunya Mendominasi Dua Poster Baru Birds of Prey -  Cinemags

    Margot Robbie nampaknya memang sangat mengenal karakter Harley Quinn sehingga dirinya memproduksi sendiri “Birds of Prey” ini dan dibantu oleh Sue Kroll dan Bryan Unkeless. Cathy Yan sebagai sutradara juga menggandeng beberapa aktris populer lainnya untuk melengkapi aksi Harley Quinn seperti di antaranya adalah Jurnee Smollett Bell (Black Canary), Mary Elizabeth Winstead (Huntress), Rosie Perez (Renee Montoya) dan juga Ewan McGregor (Black Mask).

    Digarap juga oleh rumah produksi Warner Bros, Birds of Prey (and the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn) ini dimulai dengan cerita patah hati Harley Quinn setelah dicampakkan oleh kekasihnya, Joker. Karena sudah tak memiliki hubungan dengan Joker, status sosial Harley Quinn pun berubah tak lagi kebal dengan ancaman kriminal dari penjahat-penjahat kota Gotham, salah satunya Black Mask.

    Black Mask atau Roman Sionis merupakan penjahat ulung yang terkenal kejam dan suka menguliti wajah orang. Ditemani oleh ajudan setianya Victor Zsasz, Black Mask sedang dalam misinya mencari berlian Bartinelli berharga yang dicuri oleh seorang anak kecil bernama Cassandra Cain.

    Black Mask mengancam akan membunuh Harley. Untuk menghindari hal itu, akhirnya Harley Quinn bekerja sama dengan Black Mask untuk mencari Cassandra yang membawa berlian Bartinelli berharga tersebut. Di tengah-tengah misinya, Harley Quinn justru berubah pikiran dan mengkhianati Black Mask untuk menyelamatkan Cassandra. Harley ditemani oleh 3 karakter perempuan lainnya yakni Helena Bartinelli/Huntress, Renee Montoya, dan Black Canary.

    Secara umum, aksi Harley Quinn bersama 3 karakter perempuan lainnya dalam mengalahkan Black Mask memang tergolong seru dan ikonik. Sama seperti Suicide Squad, Birds of Prey ini juga diramaikan dengan aksi-aksi kocak melalui dialog-dialog yang disampaikan. Visualisasinya pun sangat unik dan pernuh warna dibuka dengan adegan Harley Quinn yang menghancurkan lab chemical dengan ledakan warna-warni setelah putus cinta dengan Joker.

    Dalam film ini, DC kembali menampilkan karakter-karakter metahuman, sejenis mutan yang kental dengan filmnya. Salah satunya adalah Black Canary, dimana dirinya dibekali dengan teknik bela diri serta kemampuan sonic scream.

    Namun sayangnya, konflik yang ditampilkan dalam film Birds of Prey ini bukanlah konflik besar yang membutuhkan banyak fokus penonton. Meski dibungkus layaknya film superhero DC lainnya, Birds of Prey ini tak terlalu banyak menampilkan adegan aksi yang berarti dan lebih cocok disebut sebagai film comedy action.

    Birds of Prey juga tak menunjukkan sesuatu yang spesial sehingga film ini berlalu begitu saja. Bahkan, ada beberapa adegan yang tak terlalu berarti namun tetap ditampilkan. Rasanya, adegan-adegan tersebut bahkan tidak mendukung jalan cerita yang dihadirkan.

    Premis yang ingin diangkat film ini sebenarnya menarik, yakni mengenai emasipasi wanita yang dilakukan oleh Harley Quinn bersama dengan Huntress, Renee Montoya, dan Black Canary. Namun sayangnya, premis tersebut tak didukung dengan jalan cerita yang kuat sehingga membuat film ini menjadi biasa saja.