Saturday, November 23, 2024
29.1 C
Jakarta
More

    The Kim Hai Membawa SiCepat Berkembang Pesat

    Jika bicara tentang jasa pengiriman paket di Indonesia, maka nama “SiCepat” adalah salah satu yang pertama muncul di kepala. Perusahaan ekspedisi yang baru berusia enam tahun ini, sudah bisa menyejajarkan diri dengan para pesaingnya. Keberhasilan SiCepat tak lepas dari kerja keras pemimpinnya, Chief Executive Officer (CEO) The Kim Hai. Kisah sukses Kim Hai sejak belajar berbisnis hingga membangun dan mengembangkan perusahaan ekspedisi bisa memberikan inspirasi pada siapa saja yang hendak membangun usaha.

    Kim Hai menjadi pebisnis sejak usia muda. Ketika umurnya baru 19 tahun, pria kelahiran 1979 tersebut sudah memulai usaha jual beli handphone di Jakarta. “Karena ingin mendapatkan penghasilan lebih, dan kepuasan tersendiri pada saat memiliki penghasilan tersebut,” demikian jawaban Kim Hai kepada Qerja pada Juni 2020, ketika ditanya tentang hal yang mendorongnya untuk memulai usaha sejak dini.

    Saat menjalankan usaha pertamanya, Kim Hai mulai mempelajari logistik secara otodidak. Ia merasa perlu mengetahui sistem pengiriman barang ini karena menjual handphone secara online dengan cakupan pasar di wilayah Jabodetabek hingga Palembang. Namun, Kim Hai mengaku menghadapi kendala saat ekspedisi. Berangkat dari keresahan itu, ia bertekad terjun ke bidang usaha logistik dan memberikan layanan terbaik yang tidak ada di perusahaan lain.

    Pada 2014, Kim Hai bersama sahabatnya, Rudi Darwin Swigo mendirikan PT SiCepat Ekspres Indonesia dengan modal sendiri. Nama “SiCepat” dipilih karena mereka ingin memberikan jasa pengiriman tercepat di antara perusahaan ekspedisi mana pun. Mulanya, perusahaan hanya fokus melayani online shop saja. Tetapi, SiCepat menawarkan inovasi berupa penjemputan paket tanpa biaya, pengiriman 15 jam sampai khusus Jabodetabek dan Bandung, hingga proses claim (jika ada kehilangan) yang dilakukan maksimal 7 hari kerja. Tak hanya itu, SiCepat juga berkomitmen mengirim sms resi kepada pengirim dan penerima barang.

    The Kim Hai (Chief Excecutive Officer SiCepat Ekspres)

    Inovasi layanan yang ditawarkan SiCepat menarik perhatian para pelaku bisnis online. Jasa pengiriman paket SiCepat pun semakin dikenal dan menjadi pilihan yang dipercaya masyarakat. Namun, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Kim Hai harus putar otak dan mencari cara agar layanan terbaik tersebut berkelanjutan meski hanya dengan dukungan modal sendiri, tanpa investor.

    Dengan kerja keras Kim Hai, perusahaan bisa bertahan. Ia mengarahkan agar SiCepat tetap fokus mempertahankan pada layanan pelanggan yang optimal, dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. Selama memimpin SiCepat, ia juga berusaha belajar dari masalah dan mendengar masukan dari internal perusahaan demi kemajuan bersama. Akhirnya, perusahaan pun berkembang dan mendapat dukungan investor.

    Kini, pertumbuhan bisnis SiCepat Ekspres bisa mencapai di atas 100 persen setiap tahunnya. Ujian bagi dunia usaha kembali datang pada 2020 ketika wabah COVID-19 melanda dunia. Sejak awal, Kim Hai sudah memperkirakan bahwa pandemi ini akan memukul sektor bisnis. Tetapi, SiCepat tetap bertahan. “Karena pada masa pandemi sekarang ini, layanan ekspedisi untuk retail e-commerce sangat dibutuhkan,” kata dia.

    Untuk itu, perusahaan menyiapkan strategi khusus dengan memberikan perlengkapan pada tenaga operasional dan kurir agar terhindar dari paparan penyakit. Sementara pekerja di kantor pusat menjalankan work from home.

    SiCepat sudah melaju kencang. “Di titik sekarang ini, saya tidak pernah membayangkan perusahaan akan berkembang pesat sementara usianya baru enam tahun,” kata dia. Kim Hai berharap, SiCepat bisa menjadi perusahaan ekspedisi nomor satu yang bisa melayani masyarakat. Selain itu, ia juga ingin dapat membantu pelaku Usaha Kecil Menengah agar lebih maju. “Dan, membawa ekspedisi Indonesia ke internasional sebagai ekspedisi karya anak bangsa,” ujarnya.

    Di masa mendatang, Kim Hai melihat perkembangan bisnis logistik akan semakin menarik dan berkembang dengan lebih baik. Hal ini didorong dengan kemajuan teknologi, di mana orang akan mengandalkan aplikasi atau teknologi digital, sehingga tidak perlu transaksi secara langsung. Jadi, aktivitas dan pemenuhan kebutuhan retail maupun industri dilakukan melalui Artificial Intelligence.

    Bagi calon pebisnis yang ingin terjun dunia usaha, Kim Hai berpesan agar mereka berani untuk mengambil risiko. “Setelah itu, pastikan bahwa kita ingin memberikan layanan terbaik kepada partner bisnis, bukan hanya pada orientasi dengan keuntungan semata,” tutupnya.