Direktur Konservasi Energi, Hariyanto memaparkan berbagai strategi yang akan dikembangkan dan dijalankan untuk melaksanakan program konservsi energi di Indonesia dalam acara Workshop Konservasi Energi bagi Pejabat Pemerintah Provinsi yang bertempat di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM pada Kamis (31/10/2019).
Pemaparan strategi tersebut ini dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi energi yang merupakan indicator dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Hariyanto mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang bisa membuat strategi konservasi energi tersebut bisa berjalan lancar salah satunya adalah adanya kemudahan teknologi yang ada di jaman sekarang. Kemudahan teknologi seperti itu contohnya bisa kita lihat saat ini dimana semakin banyak teknologi lampu dan AC yang semakin canggih dan tentunya lebih hemat energi.
Selain kemudahan teknologi, faktor behavior alias tingkah laku menjadi kunci utama yang memerlukan komitmen tinggi dari diri sendiri maupun pimpinan. Secanggih apapun teknologi yang berkembang saat ini, hal tersebut tidak akan berpengaruh apapun tanpa adanya perilaku efisien yang diterapkan oleh para penggunanya.
Selain itu, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) melalui Direktorat Konservasi Energi juga melakukan beberapa langkah diantaranya adalah mendorong adanya investasi swasta di bidang konservasi energi, meningkatkan kesadaran konsumen energi terhadap konservasi energi hingga menerapkan sistem monitoring, evaluasi, dan pengawasan di bidang konservasi energi.
Lebih lanjut lagi, pelaksanaan program efisiensi energi tentu tidak boleh mempengaruhi tingkat produktivitas kerja. Efisien tidak sama dengan pelit energi, efisiensi lebih kepada menggunakan energi sesuai dengan standar dan tepat guna.
