Saturday, November 23, 2024
26.9 C
Jakarta
More

    SkyDrive Uji Penerbangan Drone Kargo Pertama

    SkyDrive, perusahaan pengembang mobil-mobil terbang asal Jepang saat ini baru saja meluncurkan penerbangan uji pertama untuk teknologi drone kargo buatannya. Pengujian ini dilakukan di Kota Toyota, Jepang. Ini dilakukan untuk menguji teknologi dengan menggerakan perlengkapan berat di lokasi terpencil. Sedangkan untuk tambahan pengujian akan dilakukan di akhir Desember.

    Teknologi drone kargo buatan SkyDrive ini telah diuji dengan kapasitas beban seberat 30 kilogram memanfaatkan teknologi pengembangan pesawat terbang terkemuka di dunia untuk mencapau standar keselamatan tinggi.

    Dari pengujian tersebut, ada potensi untuk mengembangkan teknologi ini kea rah yang lebih jauh dimana kapasitasnya bisa menjadi lebih besar menjadi 50 kilogram dan 80 kilogram, sesuai permintaan. Drone kargo ini juga berpotensi mengubah cara produk-produk yang digerakkan dari pabrik ke gudang dan ke depot.

    CEO SkyDrive Tomohiro Fukuzawa menyampaikan dalam siaran persnya, “Kami senang untuk menguji teknologi terkemuka di dunia ini secara sukses. Drone kargo kami telah membuktikan untuk dikirim dengan mengangkat beban dengan aman hingga 20 kilogram di area pegunungan untuk para pelanggan di masa depan”.

    “Tugas kami untuk menciptakan teknologi mutakhir yang akan meningkatkan produktivitas bisnis di seluruh dunia, dan kali ini kami merayakan kunci dari tonggak sejarah dalam mewujudkannya,” imbuh Fukuzawa.

    Perusahaan teknologi asal Jepang ini mengembangkan drone kargo untuk digunakan dalam industri yang membaw abahan-bahan berat pada medan yang kompleks seperti lereng, lembah gunung, jalan layang, Menara transmisi data, teknik sipil/situs konstruksi, lading pertanian, dan medan lainnya.

    Penggunaan drone sendiri ini bertujuan membantu menghindari pekerjaan berbahaya, menyelamatkan personil, dan memperpendek jangka pekerjaan yang harus dilakukan jika menggunakan kendaraan konvensional. Dengan begitu, SkyDrive bisa berkontribusi untuk merespon kekurangan tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja Jepang yang menurun karena populasi yang menurun.