Monday, November 25, 2024
32.6 C
Jakarta
More

    Bisnis Kargo Jadi Penyelamat Pengusaha Transportasi Di Tengah Pandemi Covid-19

    Di saat pandemi covid-19 seperti saat ini, sektor transportasi menjadi salah satu sektor yang mendapat pengaruh cukup signifikan. Sebagian besar operator penerbangan hingga pelayaran pelayaran harus menerima kenyataan adanya pengurangan yang drastis dari jumlah penumpang sehingga harus melakukan banyak penyesuaian.

    Kendati demikian, sebagai platform yang berfungsi memindahkan penumpang dari satu titik ke titik lain, para pemain transportasi berpikir keras menjaga pemasukan. Hal ini sebagai salah satu opsi untuk mengatasi minimnya penumpang. Dalam hal ini, logistik menjadi salah satu pilihan logis mengingat banyaknya armada kosong yang masih bisa diisi barang-barang kiriman.

    Dilansir dari Liputan6.com, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan menyampaikan dalam sesi webinar Industry Roundtable yang diselenggarakan oleh MarkPlus pada 19 Juni 2020 lalu bahwa perusahaannya kini memaksimalkan armada kosong untuk kargo. Padahal, Irfan menyebutkan bahwa Garuda Indonesia sejak dulu memang memfokuskan diri pada armada penumpang. Namun karena kondisi covid-19 ini, mau tak mau harus berpikir untuk memanfaatkan bisnis pengiriman barang agar perusahaan bisa tetap bertahan.

    Hal serupa dikemukakan juga oleh Direktur Utama Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), Insan P Tobing yang menyatakan bahwa masa krisis karena pandemi covid-19 ini juga berdampak pada menyusutnya jumlah penumpang bahkan tidak sampai di angka 10%. Padahal, setiap bulannya Pelni memiliki kemampuan untuk mengangkut sekitar 200 ribu penumpang.

    “Kalau dihitung-hitung, tidak sampai 1 persen. Pada April saja kamu hanya mengangkut 523 penumpang. Mei di masa Lebaran kami hanya mengangkut 700 penumpang. Daripada buang cost, armada-armada kapal kami keep di beberapa pelabuhan dengan mode stand by. Kalau diperlukan, kami siap” ujar Insan.

    Pelni sudah merintis bisnis kargo sejak 2015 lalu, dan setahun kemudian Pelni mulai memiliki armada kapal pengangkut barang. Dalam kondisi pandemi saat ini, Pelni juga mau tidak mau kembali fokus ke bisnis kargo supaya bisa lebih maksimal untuk menggantikan kerugian karena tidak adanya penumpang.

    Di sektor transportasi darat pun, dampak adanya pandemi juga dirasakan. Blue Bird mengakui bahwa semenjak pandemi, perusahaannya mulai melirik bisnis logistik dalam kota. Jika dulu taksi dipakai untuk mengangkut penumpang, kini yang diantar adalah barang. Chief Marketing Officer Blue Bird, Amelia Nasution menyampaikan bahwa bisnis logistik ini adalah bisnis yang paling laris manis di masa pandemi. Bukan hanya barang penumpang atau perorangan yang diantarkan, namun juga logistik sekelas korporat.