Istilah Harbolnas nampaknya memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Harbolnas yang merupakan kepanjangan dari Hari Belanja Online Nasional ini diadakan setiap tanggal 12 Desember. Harbolnas identik dengan diskon besar-besaran yang ditawarkan oleh berbagai macam e-commerce untuk berbagai jenis barang dari mulai elektronik hingga kebutuhan rumah tangga.
Ide awal hadirnya Harbolnas ini bermula dari inisiatif beberapa e-commerce seperti Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka, dan Bukalapak dengan tujuan awal untuk mengedukasi masyarakat terkait kebiasaan belanja online di Indonesia. Saat pertama kali digelar, belum banyak masyarakat Indonesia yang percaya untuk melakukan transaksi belanja secara online. Berbanding terbalik dengan angka pengguna internet yang tinggi di Indonesia, perilaku belanja online masih menjadi hal yang belum umum dilakukan di tahun tersebut.
Karena itu, event Harbolnas ini hadir secara resmi pertama kali pada 12 Desember 2012 (12.12.12). Selain mengedukasi masyarakat mengenai belanja online, hadirnya Harbolnas ini juga dinilai sebagai titik awal berkembangnya industri e-commerce Indonesia hingga menjadi pesat seperti sekarang. Hingga 2018 lalu, tercatat lebih dari 250 e-commerce telah berpartisipasi dalam event diskon besar-besaran alias Harbolnas ini.
Melihat data riset yang dilakukan oleh panitia Harbolnas dan juga Nielsen Indonesia, transaksi yang terjadi saat Harbolnas setiap tahunnya semakin meningkat. Di mulai dari hanya Rp 740 miliar di tahun 2013 hingga meningkat menjadi Rp 6,8 triliun di tahun 2018 lalu. Data tersebut juga menunjukkan pertumbuhan konsumen sebesar 46% dibandingkan tahun 2017 lalu. Pulau jawa masih mendominasi transaksi belanja online yang terjadi pada saat Harbolnas. Tak heran jika Harbolnas dikatakan sebagai titik awal perkembangan industry e-commerce tanah air.
Semakin meningkatnya jumlah transaksi belanja online yang tercatat saat digelarnya Harbolnas juga diikuti dengan semakin beragamnya jenis barang yang diminati oleh para konsumen. Berdasarkan data Harbolnas 2018 lalu, jenis barang yang paling banyak dibelanjakan adalah kategori Fashion and Sport Clothes sebesar 69%, diikuti dengan Make up and Face Care sebesar 35%, Travel 29%, Produk Elektronik 28%, Teknologi dan Gadget 27%, dan sisanya diisi oleh kategori bill/top up, makanan, kebutuhan pribadi dan juga kebutuhan rumah tangga.
Dari data Harbolnas 2018 juga menunjukkan dari sekitar 300 e-commerce yang ikut berpartisipasi dalam event Pesta Diskon tersebut ada beberapa e-commerce yang menawarkan diskon dengan angka tertinggi. Beberapa e-commerce tersebut diantaranya adalah Traveloka dan Pegi-pegi untuk kategori travel yang menawarkan diskon dan cashback hingga Rp 1,2 juta. E-commerce lainnya seperti Lazada juga menawarkan diskon besar hingga 90%, Bukalapak dan Shopee hingga 80% dengan dilengkapi promo cashback dan gratis ongkir (ongkos kirim).
Adanya Harbolnas ini tak hanya berpengaruh kepada berkembangnya industry e-commerce saja, melainkan juga industri logistik dan pengiriman barang. Meningkatnya jumlah transaksi belanja online tentunya berimbas pada meningkatnya angka pengiriman paket yang dilakukan oleh perusahaan jasa pengiriman. Kedua industry tersebut nampaknya memang tak bisa dipisahkan.
Berdasarkan data, Mckinsey & Company mencatat setidaknya ada 30 juta online shoppers dari 15% populasi orang dewasa di Indonesia. Pasar e-commerce pun diprediksi akan tumbuh delapan kali lipat, yakni dari US$ 8 miliar pada 2017 menjadi US$ 55 miliar di tahun 2020. Jika proyeksi data MCkinsey & Company ini bisa terealisasi, maka diperkirakan akan ada sekitar 4,4 juta paket pengiriman yang harus diantarkan setiap harinya ke konsumen. Jumlah ini tentunya melonjak naik 6 kali lipat dibanding volume pengiriman paket yang terjadi saat ini.
SiCepat Ekspres, sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa pengiriman pun menyadari akan adanya potensi perkembangan pesat yang terjadi akibat semakin majunya industry e-commerce tanah air sejak hadirnya Harbolnas ini. Menghadapi datangnya Harbolnas di bulan Desember mendatang, SiCepat Ekspres menunjukkan kesiapan dengan rencananya untuk menambah gerai untuk mencapai jumlah 737 gerai di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2019 ini. Selain menambah jumlah gerai, SiCepat juga bersiap diri dari segi operasional agar bisa mencapai target besarnya di tahun 2020 mendatang untuk mengantarkan 1 juta paket setiap hariya kepada konsumen dari rata-rata pengiriman saat ini yaitu 500 ribu paket setiap harinya.
Selain mempersiapkan dari segi operasional, SiCepat Ekspres juga siap menyambut hadirnya Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) ini dengan bekerjasama dengan beberapa e-commerce yang ada di Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, Blibli, dan Zilingo dengan menawarkan berbagai promo dan program menarik yang semakin mempermudah konsumennya.