Gundala enggak hanya jadi pembuka Jagat Sinema Bumilangit, tapi juga membuka standardisasi film superhero Indonesia setelah Wiro Sableng 212 (2018). Antusiasme tinggi publik mengawal kehadiran sang patriot pertama. Terbukti dengan adanya theme song, fan art, sampai gapura Gundala.
Masa lalu Sancaka memang menyakitkan. Sudah sedari kecil, ia merasakan kehilangan, dikhianati dan ditinggalkan. Kesepian, dan mengais kehidupan-kehidupan bertemu dengan hal-hal yang mengerikan adalah bagian dari masa kecilnya.
Sancaka kecil berhasil diperankan oleh Muzzaki Ramdhan. Emosi dan ekspresi yang ditampilkan dengan total sekaligus membuktikan bahwa dirinya patut jadi artis cilik yang patut diperhitungkan.
Pertemuannya dengan Awang hanya mengubah satu hal dari dirinya, yaitu bagaimana caranya bertahan hidup. Kemampuan beladiri yang didapatnya memang digunakan untuk mempertahankan dirinya di tengah kerasnya kota. Hal yang terus terjadi hingga Sancaka beranjak dewasa (Abimana).
Hanya ada satu hal yang ia lakukan. Bekerja dan tentu saja tidak usah ikut campur dengan urusan orang lain. Namun, kehadiran Sedhah (Tara Basro) mengubah semuanya. Pertemuannya dengan Sedhah membuka jalan baru bagi kehidupan Sancaka.
Jalan yang selama ini tidak ingin dilaluinya. Hanya membangkitkan apa yang tersimpan di dalam dirinya. Kemampuan bela diri sudah dimiliki Sancaka, lalu bagaimana ia mendapatkan kekuatannya?
Satu hal yang paling ditunggu dalam film Gundala selain sang jagoan adalah Pengkor (Bront Palarae), villain pertama yang juga membuka Jagat Sinema Bumilangit. Meski Sancaka dan Pengkor kurang setara dalam hal latar belakang, Joko mempertemukan dengan step by step.
Film ini memang bukan sekadar aksi adu jotos, atau tembak-tembakan, film produksi Screenplay Films ini menyajikan drama yang mendalam. Gundala enggak lepas dari formula film superhero. Seperti, konflik orangtua dan anak, pertarungan batin sang jagoan, dan supervillain.
Teknologi yang dipakai juga canggih. Film Gundala menjadi film pertama dengan tata suara Dolby Atmos. Dengan teknologi ini, penonton bisa mendengarkan suara lebih dalam dan detail. Ya, pastikan kalian nonton di bioskop yang udah dilengkapi Dolby Atmos biar terasa geregetnya.
Oh ya, sebelum lampu bioskop dinyalakan, jangan tinggalkan tempat duduk. Akan ada adegan post-credit yang mengejutkan.