Didiet Maulana, seorang desainer Indonesia yang terkenal dengan brand-nya IKAT Indonesia hadir dalam One Day With. One Day With persembahan SiCepat Ekspres kali ini akan berbincang-bincang bersama Didiet Maulana seputar profesi yang sangat ia cintai.
Dipandu oleh host Anita Mae, kita akan menelusuri perjalanan karir Didiet Maulana yang selalu terjaga konsistensinya hingga mengharumkan Tanah Air. Sang desainer yang namanya sudah terkenal hingga mancanegara ini karyanya tidak hanya dikenakan oleh peraga busana, melainkan oleh boneka Barbie.
Meskipun latar pendidikan yang ditempuh bukanlah dari fashion design, melainkan arsitektur, Didiet Maulana dapat menciptakan karya yang menakjubkan, terlihat dari setiap peluncuran koleksi terbarunya. “Kalau desain baju, saya sudah suka sejak kecil. Namun, saat kuliah saya tidak punya keberanian untuk jadi fashion designer. Akhirnya pada saat itu ambil arsitektur karena saya suka menggambar dan berhitung,” cerita Didiet.
Sebelum akhirnya menjadi desainer ternama seperti sekarang ini, Didiet Maulana pernah berkecimpung di dunia pertelevisian. “Saya bekerja selama empat tahun di televisi sebagai artist relation,” ungkap Didiet. Setelah menyelesaikan karirnya di televisi, ia beralih profesi sebagai marketing communication di sebuah perusahaan fashion retail.
Sukses dengan karyanya hingga menarik para pelaku industri lain, Didiet Maulana terpilih sebagai perancang busana Barbie. Ia memperkenalkan mainan anak perempuan tersebut kepada masyarakat dengan tampilan nusantara yang berbalut kain tenun Makassar.
Hal tersebut bukan satu-satunya karya Didiet dengan kain tenun. Pada saat pandemi tahun 2020, dirinya membuat virtual show dengan memperkenalkan kain Tanimbar. “Tahun lalu, kami buat pelatihan di sana beberapa bulan sebelum pandemi. Tadinya mau ada show bulan April tahun lalu, namun karena pandemi, kami buat virtual show saja,” ujar sang perancang.
Didiet Maulana juga merancang baju pramugari dari salah satu maskapai di Indonesia, serta mengeluarkan buku Kisah Kebaya yang mengambil latar cerita dari masa-masa pandemi tahun lalu. Berkat kerjasama dengan tim, Didiet Maulana mengeluarkan New Normal Pouch yang terjual lebih dari 10.000 buah.
“Karya tersebut dibuat oleh para pengrajin, jadi kami ikut membantu mereka yang terdampak pandemi. Dari sini kami belajar bagaimana bekerja sama dengan tim dan memahami keadaan saat ini sehingga membuat produk ada pasarnya, dibutuhkan, dan masuk ke dalam prioritas pembelian orang-orang,” ungkap Didiet.