Home Sekilas Info Digitalisasi Pelabuhan, Solusi Ketimpangan Aktivitas Logistik

Digitalisasi Pelabuhan, Solusi Ketimpangan Aktivitas Logistik

0

Digitalisasi platform di pelabuhan dan sektor logistik dinilai harus bisa memecahkan masalah ketidakseimbangan sebaran aktivitas logistik. Hal ini disampaikan oleh Setiaji, Chairman Suppy Chain Indonesia yang juga menyatakan bahwa saat ini terjadi ketidakseimbangan sebaran aktivitas logistik, diantaranya seperti penempatan depo kontainer yang lebih dekat ke wilayah pelabuhan dibandingkan dengan wilayah industri. Sebaran galangan kapal juga tidak merata seperti mayoritas ada di wilayah barat dan tengah. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi yang selalu terfokus hanya di Pulau Jawa.

Sutiaji menyampaikan, “Intinya Indonesia perlu kembangkan platform digitalisasi bagaimana antara sinergi semuanya, sebisa mungkin bisa menyerap kepentingan para pelaku, ujungnya bisa capai sistem logistik efisien”.

Dilansir dari Ekonomi.Bisnis.com, menurut Setiaji, ketidakseimbangan muatan terjadi karena aktivitas logistik didominasi angkutan darat, sementara pelabuhan tetap memegang faktor penting terutama di aktivitas logistik internasional karena berkisar 90 persen aktivitas logistik internasional diisi oleh transportasi laut. Volume yang tidak seimbang ini disebabkan karena adanya pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dan berpusat di Pulau Jawa, dengan kontribusinya terhadap PDB 2019 mencapai 59 persen.

Dengan begitu, digitalisasi pelabuhan dan sektor logistik harus bisa menjawab permasalahan riil yang ada di lapangan dan perlu adanya sinergi antar pemangku kepentingan guna membentuk satu platform bersama yang terintegrasi. Pertumbugan ekonomi yang terpusat di Pulau Jawa mengekibatkan inefisiensi transportasi laut Indonesia karena kekurangan muatan balik dari wilayah-wilayah dengan pertumbuhan ekonomi rendah, terutama di Kawasan Timur Indonesia.

Setiaji juga menyampaikan bahwa perlu adanya pengembangan potensi komoditas unggulan di masing-masing wilayah dan pembangunan industri dan ekonomi wilayah. Sedangkan untuk rencana jangka panjang, perlu adanya perencanaan dan implementasi secara sistemik dan sistematis dengan melibatkan para pihak terkait.

Disamping itu, konektivitas antarwilayah juga belum terbangun secara merata, sehingga pembangunan infrastruktur perlu terus dilakukan dalam kerangka peningkatan konektivitas nasional, termasuk untuk sektor logistik.

Exit mobile version