Sebagai perusahaan ekspedisi yang melayani masyarakat, memberi kemudahan bagi masyarakat merupakan fokus yang harus diutamakan. SiCepat Ekspres dalam hal ini telah melakukan terobosan baru yakni salah satunya adalah adanya layanan pick up secara gratis untuk para customernya.
Layanan pick up barang ini merupakan salah satu layanan unggulan yang bertujuan memberikan kemudahan bagi customer, khususnya para penjual online yang ingin mengirimkan barang tanpa harus repot-repot datang ke gerai.
Di SiCepat Ekspres, segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pengambilan paket dan pengantaran paket ke alamat tujuan ini dijalankan oleh divisi operasional. Divisi operasional SiCepat Ekspres sendiri dibagi menjadi 2 fokus yakni pengantaran dan pick up barang. Jika dalam edisi sebelumnya kita telah membahas mengenai divisi pengantaran, kali ini giliran divisi pick up yang akan dibahas oleh tim redaksi Majalah SiGesit.
Proses pick up paket dari seller online shop oleh SiCepat Ekspres dibedakan menjadi dua jenis yakni pick up untuk seller yang tergabung dengan marketplace/ e-commerce dan pick up untuk seller non e-commerce. Yang membedakan proses pick up diantara keduanya hanyalah metode yang digunakan.
Bagi para seller yang tergabung di e-commerce, setelah menerima perintah SPK untuk menjemput paket di seller, kurir pick up SiGesit akan menghubungi lebih dulu seller untuk mengonfirmasi terkait jadwal penjemputan paket. Setelah itu, kurir akan langsung mendatangi seller dan menjemput paket. Nah, karena seller sudah tergabung dalam e-commerce dan nomor resi paket juga sudah tertera di sistem, kurir pick up sigesit hanya tinggal memindai barkode untuk masing-masing paket saja. Kemudian kurir akan memberikan tanda terima untuk seller yang menunjukkan bahwa paket telah selesai di pick up.
Namun berbeda untuk seller yang tidak tergabung di e-commerce, dimana nomor resi belum tersedia, maka kurir pick up sigesit akan menginput data terkait paket secara manual ke aplikasi SiCepat sesuai jumlah paket yang dijemput oleh kurir.
Dalam proses pick up paket ke tempat seller, ada beberapa hal yang menjadi faktor penting dan dapat mendukung kelancaran proses pick-up yang dilakukan oleh kurir SiGesit.
Teddy Prama selaku Firstmile Assistant Manager (Jakarta) SiCepat Ekspres mengatakan, “Yang paling penting adalah kelengkapan alamat yang dicantumkan dan juga nomor telepon aktif seller yang bisa dihubungi. Hal itu memudahkan kurir ketika akan menjalankan tugasnya menjemput paket ke alamat seller sehingga tidak terjadi miskomunikasi.”
Selain itu, Teddy juga menambahkan bahwa kurir SiGesit juga harus mengantongi surat izin jalan dalam menjalankan tugasnya. Surat izin jalan inilah yang akan menjadi bukti bahwa kurir telah menjemput paket di alamat seller sesuai dengan ketentuan.
Namun, tak ada hal yang selalu berjalan dengan lancar, semuanya hal pasti memiliki hambatan yang bisa menimbulkan gangguan. Dalam proses pick up paket yang dilakukan oleh kurir SiGesit, ada hal-hal yang terkadang menghambat kurir dalam menjalankan tugasnya.
Teddy menjelaskan, “Salah satu hambatan yang dihadapi oleh kurir pick up adalah jika arus pick up barang sedang tinggi, kurir pick up bisa menjemput paket hingga di 30 tempat berbeda. Karena banyaknya lokasi yang harus dikunjungi, hal tersebut terkadang menyebabkan adanya jadwal pick up yang bentrok antara satu seller dengan lainnya. Sehingga dalam hal ini, keterlambatan pick up bisa menjadi hal yang mungkin saja terjadi”.
Untuk mengatasi hal tersebut, inisiatif dari sang kurir ini menjadi sesuatu yang penting. Kurir harus secara langsung memberikan konfirmasi dan penjelasan jika saja terjadi keterlambatan jadwal pick up dari yang sudah ditentukan. Sehingga degan begitu, tidak ada kesalahpahaman yang terjadi antara seller dengan kurir pick up SiGesit.
Layanan pick up paket yang disediakan oleh SiCepat Ekspres ini melayani penjemputan paket mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 22.00 WIB. Hingga saat ini, jumlah kurir pick up SiGesit sudah mencapai 1.456 orang yang tersebar di seluruh cabang di Indonesia. Di wilayah Jabodetabek sendiri, untuk satu gerainya terdapat 4-12 orang kurir pick up. Dengan jumlah kurir pick up yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia tersebut, kinerja pick up SiCepat Ekspres hingga kini masih dalam kategori sangat baik yakni sekitar 96%. Sedangkan 4% sisanya masih terkendala masalah paket yang belum siap dari pihak seller, alamat yang tidak lengkap, dan permintaan cancel pick up oleh seller yang bersangkutan.
Dalam rangka memenuhi target satu juta paket yang hendak dicapai oleh SiCepat Ekspres di tahun 2020 ini, divisi pick up juga akan melakukan berbagai strategi.
Teddy mengatakan, “Strategi yang akan dilakukan tentunya harus melihat keadaan di lapangan terlebih dahulu. Contoh saja misalnya, jika ternyata pertumbuhan online shop di suatu daerah signifikan alias banyak lahir penjual-penjual online baru yang tentunya akan berpengaruh pada meningkatnya volume paket, mungkin SiCepat akan menambah jumlah kurir pick up di daerah tersebut. Namun jika hanya volume paketnya saja yang meningkat tapi jumlah seller tetap, kita belum perlu untuk menambah jumlah kurir dan hanya akan memaksimalkan kinerja kurir yang sudah ada saja.”