Saturday, November 23, 2024
25.4 C
Jakarta
More

    E-Commerce Ini Dorong Generasi Milenial jadi Wirausaha Baru

    Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2020 lalu, salah satu e-commerce Tanah Air, yakni Ralali.com menyatakan untuk mendorong para generasi milenial untuk menjadi wirausahawan baru di masa depan.

    Dorongan ini disampaikan langsung oleh VP of Marketing Ralali.com yakni Jessica Carla yang mengatakan, generasi penerus bangsa saat ini diharapkan menjadi motor penggerak dan agen perubahan untuk Idnonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

    Jika melihat data yang Entrepreneurship Global Index 2018, tingkat kewirausahaan di Indonesia masih terhitung rendah yakni sekitar 3,1 persen. Dengan prosentase tersebut, Indonesia masih menduduki peringkat 94 dari 137 negara. Ini membuat Indonesia posisi Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

    “Sumpah Pemuda sebagaimomentum tepat bagi pemuda untuk semakin produktif dan berkarya bagi Indonesia, memiliki peran dan fungsi strategis dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju. Generasi muda saat ini memiliki karakteristik yang antusias, semangat kompetitif, serta kemampuan beradaptasi yang tinggi dengan perkembangan teknologi sehingga Indonesia siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan bisa bersaing secara global,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

    Sejalan dengan hal tersebut, Ralali.com mengadakan sebuah workshop seperti Coffee Journey untuk turut mendukung kampanye HarBIGNas secara offline. Pengadaan worshop ini bertujuan untuk mengedukasi dan mengenalkan kemudahan pemenuhan usaha untuk kemajuan usaha pelaku atau calon pelaku UMKM yang antusias dengan bisnis coffee shop yang belakangan sedang berkembang pesat.

    Selain itu, Kampanye HarBIGNas Ralali.com ini juga digunakans ebagai upaya mendorong pengusaha muda maupun pelaku UMKM yang memiliki usaha agar mudah mengembangkan usahanya melalui platform e-commerce Ralali.com. Kampanye ini merupakan bentuk upaya pendekatan ke pelaku usaha melakukan transasksi via mobile apps Ralali.com.

    Mengingat, dari 63 juta UMKM di Indonesia, baru sekitar 3,97 juta UMKM saja yang menggunakan teknologi sehingga program yang pro-UMKM ini bisa ikut mendorong UMKM lebih melek digital saat mengembangkan bisnis khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan usaha (sourcing) dan pendanaan (financing).

    Jessica Carla menyampaikan bahwa Ralali menghadirkan HarBIGNas yang memberikan keuntungan bagi UMKM, hanya dengan transaksi, belanja grosir sebanyak-banyaknya pada periode 10.10 sampai 12.12.

    Kendalikan Produk Impor, Pemerintah Dorong Pemanfaatan PLB E-Commerce

    Maraknya peredaran produk-produk impor yang membanjiri Tanah Air membuat pemerintah berusaha mendorong pengusaha importir dan eksportir untuk memanfaatkan Pusat Logistik Berikat (PLB E-Commerce sebagai bentuk pengendalian.

    Seperti yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam talkshow From Local Go Global, selama ini produk yang dijual oleh pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan online (daring) adalah produk-produk asing.

    “Untuk dapat mengendalikan peredaran produk-produk tersebut yang kebanyakan adalah produk impor, kami mendorong supaya produk yang sudah ber-SNI wajib agar memenuhi ketentuan tersebut, termasuk juga dilakukan kontrol terhadap aspek kesehatan dan pengendalian produk yang ada di bawah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),” jelas Enggar di Jakarta, seperti ditulis Rabu (9/10/2019). 

    Karena hal tersebut, pemerintah ingin mendorong agar para pengusaha, khususnya perusahaan yang berskala kecil dan menengah, dna mereka yang sistem perdagangannya dilakukan secara online melalui e-commerce dapat memanfaatkan platform PLB e-commerce.

    “Kami inginnya kehadiran PLB e-commerce di Indonesia dimanfaatkan oleh para eksportir dan importir, sehingga nantinya kami juga akan mengadakan audit untuk bisa tahu, berapa kapasitas industri perusahaan. Untuk itu kami akan bekerja sama dengan sejumlah kementerian terkait, termasuk Bea dan Cukai, agar volume impor sesuai yang dibutuhkan,” kata dia.

    “Dengan demikian, volume impornya akan dikontrol, untuk menghindari terjadinya manipulasi data impor, dan juga kode HS (Harmonized System atau HS). PLB e-commerce juga akan lebih banyak dioptimalkan untuk usaha kecil mikro dan menengah, melalui pemanfaatan gudang berikat, termasuk pengurusan prosedur ekspor dan impornya secara e-commerce,” lanjut Enggar.