Home Sekilas Info Efek Samping Dari Vaksin Sinovac

Efek Samping Dari Vaksin Sinovac

0

Efek samping vaksin Sinovac yang digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 saat ini di Indonesia akan dirasakan oleh penerima. Namun, dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian dr Nadia Tarmizi mengatakan, bahwa masyarakat tidak perlu takut terhadap efek samping yang mungkin timbul setelah mendapatkan vaksin virus Corona. 

Disamping itu, perlu diperhatikan bahwa mereka yang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19, Sinovac harus memenuhi kondisi kesehatan yang telah ditetapkan. Penerima vaksin juga diminta untuk tidak langsung meninggalkan lokasi penyuntikan selama 30 menit. Hal itu bertujuan untuk melihat reaksi yang mungkin muncul setelah penerima vaksin disuntik. 

Photo by CDC (Unsplash.com)

Dalam Surat Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 Tentang Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19, disebutkan ada beberapa reaksi yang mungkin akan muncul setelah divaksin. Reaksi tersebut, antara lain:

Reaksi lokal

Setelah disuntikan vaksin, penerima mungkin akan merasakan nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan, serta reaksi lokal lain yang lebih berat, misalnya selulitis. 

Reaksi sistemik

Selain reaksi lokal, penerima vaksin juga bisa merasakan efek samping, seperti, demam, nyeri otot seluruh tubuh, nyeri sendi, badan lemah, dan sakit kepala. 

Reaksi alergi

Perlu diperhatikan, terutama untuk kamu yang mempunyai alergi karena vaksin juga bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti urtikaria. Urtikaria yang dikenal dengan istilah awam sebagai biduran, adalah reaksi peradangan yang terjadi pada bagian atas lapisan dermis kulit.

Reaksi anafilaksis

Efek samping atau reaksi lainnya yang mungkin terjadi bagi penerima vaksin adalah syncope atau yang biasa kita kenal dengan pingsan.

Untuk mengatasi hal tersebut, sejumlah penanganan telah disiapkan. Sesuai juknis Kemenkes, untuk reaksi ringan lokal, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin melakukan kompres dingin pada lokasi tersebut dan meminum paracetamol sesuai dosis. Kemudian, untuk reaksi ringan sistemik, penerima vaksin dianjurkan untuk minum air lebih banyak, menggunakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat, serta minum obat paracetamol sesuai dosis. 

Vaksin secara umum tidak menimbulkan reaksi pada tubuh. Apabila terjadi, hal itu merupakan reaksi ringan. Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima vaksin bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin. Reaksi lokal dan sistemik, seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respon imun. 

Ingatlah selalu, walaupun kamu sudah divaksin, kamu harus tetap mematuhi peraturan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, serta menghindari kerumunan. Vaksinasi dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang disekitar dengan memutus rantai penularan virus Corona. 

Exit mobile version