Friday, March 29, 2024
26.9 C
Jakarta
More

    Lari Marathon Kini Semakin Digemari Banyak Orang, Seperti Apa Sejarahnya?

    Lari jarak jauh (marathon) merupakan salah satu cabang olahraga dengan jarak tempuh yang cukup jauh yaitu berkisar 41,8 km. Biasanya olahraga ini dilakukan oleh banyak peserta, namun bukan beregu atau satu tim melainkan individu.

    Lari marathon menjadi olahraga yang mengandalkan kekuatan fisik. Olahraga ini termasuk salah satu yang digemari masyarakat dunia termasuk Indonesia, walaupun memang tidak terlalu mudah untuk melakukannya. Lari marathon dapat ditempuh sebagai lomba di jalan raya (onroad) maupun luar jalan raya (offroad).

    Jarak lari marathon terdapat empat jenis yang berbeda-beda waktu tempuhnya. Bisa dibilang, lari marathon tergolong olahraga yang berat dibandingkan dengan cabang olahraga (cabor) lainnya. Hal ini karena para peserta lari marathon harus mempunyai kebugaran dan stamina yang kuat.

    Lalu, bagaimana olahraga lari jarak jauh bisa disebut lari marathon? 

    Dikutip dari berbagai sumber seperti Wikipedia dan National Geographic, asal usul lari marathon tidak terlepas dari sejarah Yunani. Karena sejak ribuan tahun lalu, lari jarak jauh sudah dilakukan oleh masyarakat Yunani.

    Namun tujuannya bukan dilakukan untuk perlombaan ataupun kesehatan, melainkan digunakan untuk berburu hingga mengirim pesan pada era 490 sebelum masehi dan belum ada kendaraan. Adalah seorang tantara Yunani bernama Pheidippides yang menjadi pelopor olahraga ini di era 490 SM.

    Dahulu Pheidippides sudah berlari sepanjang 149 mil atau sekitar 239,79 km menuju Sparta di Athena Yunani dari Marathonas untuk membawa pesan bahwa tentara Persia sudah mendarat di Marathonas sekaligus meminta untuk bertempur.

    Pheidippides adalah seorang atlit lari, sekaligus pembawa pesan dari Athena yang sangat terlatih. Ia melakukan hal itu ketika membawa berita kemenangan Yunani atas Persia dalam Perang Marathon. Setelah berhasil menyelesaikan tugasnya dan mencapai kota Athena, Pheidippides tewas akibat kelelahan setelah berlari sekuat tenaga.

    Baca juga: Intip 3 Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Setelah Lari Maraton

    Photo by Pixabay from Freepik.

    Sebagai seorang pembawa pesan, Pheidippides sering berlari dalam jarak yang sangat jauh. Sebelum melakukan lari marathon tersebut, ia pernah berlari dari Athena ke Sparta sejauh 158 mil, untuk meminta bantuan menghadapi perang. Menurut catatan sejarawan Yunani, Herodotus, Pheidippides menyelesaikan tugasnya itu hanya dalam waktu satu hari.

    Setelah beristirahat sebentar, Pheidippides kembali berlari dari Sparta menuju Athena, sehingga total jarak yang ditempuhnya sejauh 316 mil, hanya dalam waktu dua setengah hari berlari. Hebatnya, alas kaki yang digunakan oleh Pheidippides saat itu adalah sandal.

    Hingga akhirnya, namanya berhasil dicatat dalam sejarah maraton dunia. Dan pada olimpiade modern pertamalah, di tahun 1896, lari jarak jauh ini mulai dipertandingkan.  Sejak itu, maraton berhasil menjadi olahraga paling menonjol. Seiring berjalannya waktu, olahraga lari dimodifikasi menjadi cabang olahraga altetik. Yaitu, gabungan dari olahraga yang dikelompokkan dalam lari (100 meter, 200 meter, 400 meter, maraton, dan lain-lain), lempar (lembing, peluru, cakram, dan tolak peluru), dan lompat (tinggi, jauh, galah, ganda). 

    Tertarik untuk mengikuti maraton? Jangan lupa bagi kamu karyawan SiCepat Ekspres untuk daftar SICEPAT FUNRUNTHON yang akan digelar pada Minggu, 19 Februari 2023 di Gedung Medialand, Rasuna Said, Jakarta Selatan. Kegiatan ini akan mengajak kamu Sahabat SiCepat untuk berolahraga bersama dan akan ada berbagai keseruan doorprize loh! Untuk informasi selengkapnya bisa cek melalui Instagram @sicepat_ekspres dan @rumahsicepat ya!

    Baca juga: Ayo! Ikuti Keseruan SiCepat FunRunThon 2023, Daftar Sekarang!

    Exit mobile version