Indonesia sebentar lagi akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76. Sayangnya, pandemi COVID-19 masih terjadi di Indonesia sehingga kita tidak bisa merayakan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti perlombaan hingga pawai karnaval.
Meski begitu, kita tetap bisa merayakan HUT RI Ke-76 tahun dengan cara yang berbeda. Salah satunya kamu bisa membuat hidangan atau makanan khas Indonesia. Berikut lima makanan khas Indonesia untuk merayakan 17-an.
Urap
Berasal dari tanah Jawa, makanan yang satu ini merupakan perpaduan sayuran rebus seperti wortel, kacang panjang, kubis, daun pepaya, dan mentimun. Kemudian, ditaburi dengan kelapa parut yang telah dibumbui dan daun kemangi. Urap biasanya ditemukan sebagai salah satu pelengkap makanan pada nasi tumpeng.
Nasi tumpeng
Nasi tumpeng adalah makanan yang selalu hadir dalam peryaan HUT RI yang merupakan nasi kuning yang dipadatkan, dibentuk menyerupai kerucut. Nasi tumpeng disajikan dengan oseng tempe, ayam goreng, sambal goreng kentang, telur dadar iris, perkedel, hingga urap yang mengelilingi wadah tumpeng.
Nasi tumpeng memiliki filosofis yang besar. Dr. Ari Presetiyo, SS,MSi, dosen Sastra Jawa di Universitas Indonesia, mengatakan nasi tumpeng merupakan bentuk representasi hubungan antara Tuhan dengan manusia dan manusia dengan sesamanya.
Kue awuk awuk
Kue awuk awuk adalah makanan khas Jawa Tengah. Kue ini dibungkus dengan menggunakan daun pisang dan memiliki perpaduan rasa manis dan gurih. Rasa manis dan gurih ini merupakan hasil dari perpaduan kelapa parut dan gula pasir.
Teksturnya lembut, berasal dari bahan dasar ketan yang dimasak dengan cara dikukus hingga adonan matang. Jajanan pasar khas Indonesia ini biasanya disajikan di Hari Kemerdekaan karena berwarna merah dan putih.
Carabikang
Satu lagi makanan khas Jawa Tengah, yaitu Carabikang. Bentuknya seperti serabu berwarna-warni. Berbahan dasar tepung beras dengan rasa manis. Carabikang adalah camilan khas yang selalu disajikan saat perayaan Hari Kemerdekaan RI.
Bubur merah putih
Masyarakat Jawa menyebut makanan ini dengan sebutan ‘Sengkala’. Sekilas mirip dengan bubur sumsum, namun bahan dasarnya berbeda. Bubur merah putih terbuat dari beras yang dimasak dengan gula merah. Makanan ini memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas datangnya bulan baru.