Salah satu maskapai penerbangan ternama di Indonesia optimis teknologi pesawat kargo udara nirawak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang saat ini tengah dikembangkannya dapat mendukung upaya peningkatan kualitas perekonomian nelayan di wilayah remote area khususnya Indonesia Timur.
Terobosan teknologi pesawat kargo nirawak ini merupakan bagian dari dukungan visi “poros maritime dunia”, hal ini juga diharapkan menjadi sebuah solusi strategis utnuk memperkuat jalur distribusi kargo udara bagi komoditas maritime unggulan di wilayah remote area dengan keterbatasan sarana infrastruktur.
Hingga tahun 2024 mendatang, rencananya maskapai penerbangan ini akan memproyeksikan pengembangan sedikitnya 100 unit armada UAV yang dapat menunjang layanan distribusi kargo udara yang lebih efektif dan efisien khususnya sebagai jembatan laju perekonomian Indonesia terutama untuk wilayah yang mengalami keterbatasan akses layanan kargo.
Teknologi UAV ini sendiri diproyeksikan dapat mengangkut beban angkutan kargo mencapai 2,2 ton dengan jarak tempuhnya yang mencapai 1.200 kilometer di ketinggian 3.000 meter. Untuk pengoperasiannya sendiri akan difokuskan di daerah Indonesia bagian timur seperti Maluku, Sulawesi, dan Papua.
Saat ini, maskapai penerbangan ini sedang mempersiapkan kesiapan implementasi teknologi UAV tersebut dan akan mulai diuji coba pada pertengahan semester dua tahun ini dengan bekerjasama dengan Bihang Unmanned Aircraft System Technology, dan juga berencana bekerjasama dengan satu perusahaan dalam negeri sebagai manufacturer atau assembly point selama proses produksi UAV berlangsung.