Home Sekilas Info Mengenal Tradisi Hari Raya Waisak Berbagai Daerah di Indonesia

Mengenal Tradisi Hari Raya Waisak Berbagai Daerah di Indonesia

0
Photo by Thái Nhàn from Pexels

Pada setiap tahunnya, tradisi umat Buddha memperingati Hari Raya Waisak dengan melakukan sembahyang. Waisak biasanya dirayakan pada bulan Mei atau awal Juni, ketika bulan purnama bersinar. 

Tahun ini, Waisak jatuh pada Senin 16 Mei 2022. Waisak merupakan hari untuk memperingati kelahiran Siddharta Gautama yang merupakan pendiri agama Buddha. Selain itu, Waisak juga merayakan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha, yakni kelahiran, pencapaian pencerahan yang sempurna, serta kematiannya.

Lalu, seperti apa tradisi Hari Raya Waisak di Indonesia? Perayaan ini tentunya dilakukan melalui berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan tradisi masyarakat setempat. Berikut beberapa tradisi Hari Raya Waisak di Indonesia:

Trisuci Waisak Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah)

(Sumber: Kompas.com)

Pelaksanaan Hari Raya Waisak di Indonesia yang terbesar dilakukan di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Bahkan perayaan di Candi Borobudur menjadi pusat perayaan Waisak di Indonesia. Ada beberapa rangkaian acara yang sacral seperti kirab 3 km dengan membawa puja bakti yang dilengkapi dengan replika Budda, kitab, air, dan api.

Kirab Agung Amisa Puja (Yogyakarta)

(Sumber: Premysis)

Kirab biasanya dilakukan dengan berjalan bersama-sama atau beriring-iringan secara teratur dan berurutan dalam suatu rangkaian upacara. Dengan menggunakan pakaian adat Jawa dan membawa patung Buddha, mereka berjalan menuju Vihara Giriloka, yang terletak Desa Gunung Kelir, Girimulyo.

Patung Buddha tersebut nantinya akan disemayamkan di pelataran vihara tersebut. Setelah itu, akan dilakukan sembahyang dan pembacaan paritta suci Waisak yang merupakan buku suci, serta diakhiri dengan melakukan darma sakti.

Baca juga: Makna Dibalik Hari Raya Nyepi

Festival Candi Muaro (Jambi)

Perayaan Trisuci Waisak di Candi Muaro ini tak jauh berbeda dengan yang dilakukan umat Buddha di Candi Borobudur. Mulai dari jalan bersama, kemudian mengelilingi candi, hingga menerbangkan lampion. Namun umat Buddha juga akan melakukan semadi yang dipimpin oleh biksu.

Setelah itu, seluruh rangkaian tradisi ini dilaksanakan akan hadir pertunjukkan yang kesenian atau pun band. Tidak lupa juga terdapat wisata kuliner yang bisa dinikmati siapa saja.

Pawai Waisak (Pekan Baru)

(Sumber: Gatra)

Kegiatan ini akan diikuti oleh masyarakat lokal yang merayakannya dan biasanya terdiri dari lembaga-lembaga keagamaan Buddha, ormas Tionghoa, dan juga sekolah-sekolah. Pawai tersebut dilaksanakan pada jalan protokol yang terdapat di Pekan Baru.

Beramai-ramai mereka berjalan menyusuri jalan di sore hari dengan beragam atraksi seperti barongsai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menghormati sang Buddha dan juga untuk memanjatkan doa agar selalu diberkati. 

Baca juga: Makna Hari Raya Waisak Bagi Umat Buddha

Exit mobile version