Friday, November 22, 2024
29.2 C
Jakarta
More

    Mengulik Departemen Human Resource Business Partner SiCepat Ekspres

    Istilah Human Resource dalam sebuah perusahaan pasti sudah tidak asing lagi bukan? Ya, Human Resource ini merupakan salah satu divisi dalam perusahaan yang menangani hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Namun, bagaimana dengan istilah Human Resource Business Partner? Nampaknya masih sangat asing terdengar bukan?

    Jika dilihat dari namanya, Human Resource Business Partner (HRBP) merujuk kepada hal-hal yang berhubungan dengan partner bisnis perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan. HRBP ini juga seringkali dikaitkan dengan fungsi audit dalam perusahaan, khususnya mengaudit SOP yang ada di HRD apakah berjalan dengan baik atau tidak.

    Di SiCepat Ekspres sendiri, HRBP ini memiliki peran yang sangat penting dalam perusahaan yakni menjembatani operasional dan setiap divisi/departemen ke HRD (Human Resource Development). Atau lebih jelasnya, HRBP ini akan membantu memfasilitasi karyawan dari berbagai divisi yang memiliki masalah terkait hal-hal terkait Human Resource (HR) untuk bisa menyelesaikannya dengan HRD.

    Candra Setiawan selaku Manager Human Resource Business Partner (HRBP) SiCepat Ekspres mengatakan bahwa HRBP ini yang nantinya akan menampung permasalahan yang dialami oleh karyawan dan kemudian berusaha mencari titik temu bagaimana permasalahan tersebut bisa diatasi. Nah, hal tersebutlah yang menjadi tugas pokok dari adanya HRBP di SiCepat Ekspres.

    Namun, fungsi HRBP di setiap perusahaan tentunya akan berbeda-beda sesuai dengan urgensi dan kepentingan perusahaan masing-masing. Untuk saat ini, menurut keterangan Candra, HRBP yang ada di SiCepat Ekspres ini membawahi langsung tiga departemen yaitu Industrial Relation, Engagement, dan HRD Operational.

    Candra Setiawan, Human Resource Business Partner SiCepat Ekspres

    “Karena SiCepat Ekspres merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa pengiriman, maka divisi operational menjadi tonggak bisnis dari perusahaan. Karena itu, HRBP SiCepat ini mengkhususkan perhatiannya dengan menghadirkan HRD khusus operasional. Nah HRD Operasional ini sering kali disebut dengan audit yang mana fungsinya tentu untuk memastikan bahwa segala SOP HRD yang sudah ditetapkan itu berjalan dengan baik demi kelancaran kegiatan operasional,” jelas Candra.

    Candra juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, keberadaan HRD Operasional ini masih terbatas untuk wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar di Pulau Jawa saja, karena melihat tingkat aktivitas operasional yang tinggi di kawasan tersebut. HRD Operasional ini belum diterapkan di kota-kota lain di luar kawasan itu karena masih melihat perkembangan dan urgensi kebutuhannya.

    Kembali ke fungsi yang dijalankan oleh HRBP sendiri sebagai jembatan untuk membantu menyelesaikan permasalahan karyawan terkait kepegawaian. Jika misalnya, karyawan mengalami masalah terkait hal-ha yang berkenaan dengan kepegawaian seperti klaim asuransi, permasalahan kontrak kerja, permasalahan yang berkaitan dengan pelanggaran SOP, hingga permasalahan konflik antar karyawan, maka HRBP inilah yang bertugas untuk sebisa mungkin mencari solusi terbaik untuk kedua belah pihak baik karyawan dan perusahaan agar menemukan penyelesaian yang sesuai dan bisa mengakomodir kepentingan keduanya.

    Penyelesaian yang baik ini dibutuhkan untuk menjaga hubungan perusahaan dan karyawan tetap terjalin dengan baik. Misalnya, ketika terdapat karyawan yang bermasalah karena telah melanggar SOP, HRBP tentunya akan menindak secara tegas permasalahan tersebut. Langkah awal yang dilakukan adalah menegur karyawan tersebut mengenai pelanggaran yang dilakukan. Jika tidak diindahkan dengan baik setelah diberikan teguran berkali-kali, maka HRBP akan mencari solusi yang lainnya. Salah satu solusi yang dihadirkan biasanya dengan adanya pembinaan.

    Pembinaan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan berkolaborasi bersama departemen Training & Development. Tim Training & Development ini akan menyusun segala materi yang dibutuhkan dalam rangka pembinaan yang dibutuhkan. Harapannya, setelah dilakukan pembinaan ini karyawan dapat menunjukkan perubahan sikap dan attitude sesuai dengan SOP yang berlaku.

    Dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan karyawan pun, HRBP tidak serta merta turun tangan secara langsung karena sudah terdapat alur dan prosedur yang berlaku dalam perusahaan. HRBP akan membantu penyelesaian masalah dengan cara mengarahkan sebagaimana mestinya. Seringkali, HRBP juga membutuhkan bantuan dari bagian lainnya yang lebih kompeten jika permasalahan yang ditangani diluar kapasitas HRBP. Misalnya saja ketika terjadi permasalahan yang dialami oleh karyawan yang berkaitan dengan hukum, maka HRBP akan mengarahkan permasalahan tersebut ke bagian legal yang lebih kompeten. Dengan begitu, harapannya masalah yang ditangani juga bisa terselesaikan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perusahaan.

    Candra menyebutkan, “HRBP ini jika dianalogikan mungkin akan sama dengan dokter ya. Kalau dokter kan tidak terus-menerus menangani pasien secara langsung karena ada bantuan dari suster dan bagian lain yang bertugas. Namun, perintah dan alur pengobatan tetap dikeluarkan oleh dokter kan. Nah, sama dengan HRBP. Kita mengarahkan alur dan prosedur yang seharusnya bagaimana sih jika terjadi masalah. HRBP nantinya juga dibantu dengan bagian-bagian lain yang kompeten sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Sehingga, masalahnya bisa terselesaikan dengan baik”.

    Terakhir, terkait peran, tugas dan fungsi HRBP dalam menangani permasalahan yang terjadi dalam perusahaan, Candra juga menyampaikan hal penting yang harus diterapkan dalam diri HRBP. 

    “HRBP ini ya susah-susah gampang ya. Banyak yang harus dipertimbangkan dalam menyelesaikan masalah. Karena basicnya kita berurusan dengan manusianya. Sehingga yang paling penting bagi HRBP dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah berpegang teguh pada prinsip “punya hati melayani”. Prinsip ini harus dipegang agar dalam menangani masalah yang terjadi di perusahaan kita tetap bisa sabar dan tidak emosi. HRBP harus memastikan bahwa karyawan merasa diperlakukan dengan baik dan dilayani dengan baik atas permasalahan yang dialaminya. Sehingga, sense of belonging karyawan pada perusahaan ini terus tumbuh dan berpengaruh pada kinerja karyawan yang lebih baik lagi kedepannya.”, jelas Candra.