Home Sahabat SiCepat Modus Penipuan Belanja Online Terhadap Pembeli

Modus Penipuan Belanja Online Terhadap Pembeli

0

Penipuan dalam belanja online bukanlah suatu bentuk cyber crime yang baru. Kasus penipuan masih sering terjadi di masyrakat, bahkan untuk transaksi melalui e-commerce atau marketplace saja, seorang pembeli masih bisa kena tipuan.

Ditambah dengan teknologi yang semakin canggih dan oknum-oknum cerdik dalam mencari celah, membuat modus penipuan semakin beragam. Berikut modus-modus penipuan belanja online yang bisa terjadi kepada pembeli.

Situs belanja online palsu

Bukan tidak mungkin seseorang bisa tertarik dengan suatu barang atau promosi yang ternyata situs tokonya palsu. Penipu akan melakukan berbagai cara agar situs toko online mereka terlihat meyakinkan.

Phising adalah metode untuk melakukan penipuan dengan cara mengelabui target. Tujuan mereka adalah untuk mengambil alih akun milik target. Phising biasanya dilakukan dengan mengirim email atau chat berisi link palsu yang menjebak, seolah-olah mengarah ke toko online.

Dalam kasus ini, penipu mengincar identitas dan informasi pembayaran korban. Informasi yang mereka incar berupa akun log in, nama, alamat, nomor kontak, rekening, bahkan kartu kredit atau debit.

Pencurian data transaksi belanja

Pencurian data kini marak dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Pencurian data sering terjadi di situs belanja yang tidak dilengkapi dengan keamanan yang memadai seperti enkripsi dan anti hacking. Bahkan hal ini bisa terjadi untuk situs yang terlihat legal dan kredibel.

Tidak menerima pesanan

Untuk kasus penipuan yang satu ini paling sering terjadi di kalangan masyarakat. Setelah melakukan pembayaran melalui transfer bank atau kartu kredit, penjual kemudian memberikan nomor resi palsu, seolah-olah barang sudah dikirim.

Baca juga: Cara Mengetahui Resi Palsu

Namun, setelah ditunggu-tunggu, barang yang dipesan tidak kunjung datang dalam kurun waktu melebih batas pengiriman. Tracking pun tidak sesuai dengan data pembeli. Saat menghubungi toko, penjual pun tidak membalas dan menghindar.

Untuk mencegah hal ini, biasakan kamu mencari tahu apakah toko online yang kamu temukan benar-benar terpercaya atau abal-abal. Sabarlah sedikit dan luangkan waktu untuk mencari tahu review produk dan toko tersebut.

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Barang palsu atau tidak sesuai pesanan

Beberapa toko online menjual barang yang “ber-label” ORI atau asli dan dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada toko aslinya. Hal seperti ini sebaiknya perlu kamu curigai karena penipuan bisa saja muncul dari toko-toko seperti ini. Bisa saja kamu memesan barang yang dikatakan “ORI” ini, namun ketika sampai barang yang kamu terima adalah barang palsu bahkan tidak sesuai pesanan.

Jual murah untuk memancing pembeli

Agar jualan laris manis, biasanya toko akan menjual barang dengan harga miring. Namun, sebagai pembeli yang cerdas, kamu jangan langsung tergiur ya! Harga yang murah juga berpotensi membuat toko muncul di posisi teratas seolah-olah sudah tursted. Sayangnya, modus jual murah ini sering merugikan pembeli saat mereka melakukan transaksi dalam jumlah banyak.

Meski belum bisa dipastikan apakah trik ini benar-benar penipuan yang dilakukan toko online, sebaiknya kamu lebih teliti lagi dalam berbelanja online. Barang murah belum tentu sesuai dengan ekspektasi dan kualitas yang baik.

Perbedaan produk dengan gambar atau informasi yang diberikan

Penipuan seperti ini biasanya terjadi pada toko online yang menjual pakaian, kebutuhan rumah tangga, furniture¸dan lainnya yang menarik mata pembeli. Gambar tersebut terlihat lucu, bagus, bahkan berkualitas tinggi.

Namun, setelah barang sampai, kualitas barang tidak sesuai dengan yang diharapkan bahkan untuk barang seperti pakaian menjadi tidak pas di tubuh kita atau ada kesalahan ukuran. Ada pula informasi yang diberikan pada deskripsi tidak sesuai dengan barang yang dikirimkan. Misalnya tertulis sarung bantal berwarna hijau tua, tetapi begitu sampai warnanya adalah biru tua. Biasanya seller yang ingin menipu akan berkata bahwa itu karena efek pencahayaan atau kamera, padahal ia tidak tepat memberikan informasi.

Baca juga: Hati-hati Penipuan Dari Oknum yang Mengatasnamakan SiCepat Ekspres

Exit mobile version