Friday, November 22, 2024
29.2 C
Jakarta
More

    Relaksasi PSBB, Pengiriman Barang Naik 50 Persen

    Pandemi covid-19 yang sedang melanda masyarakat Indonesia menyebabkan pemerintah menjalankan berbagai scenario untuk menekan potensi penyebaran virus lebih luas. Salah satu scenario yang dijalankan adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah di Indonesia.

    Penerapan PSBB di berbagai daerah ini menyebabkan aktivitas masyarakat mengalami hambatan karena tidak bisa secara bebas beraktivitas di luar rumah. Berbagai sektor bisnis juga dibatasi operasionalnya. Sehingga, perekonomian masyarakat terganggu.

    Kota Tegal Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang juga menerapkan kebijakan PSBB di situasi pandemic saat ini. Namun selama PSBB berlangsung, sektor ekonomi masyarakat sekitar dirasa melemah. Karena itu, pemerintah Kota Tegal menerapkan relaksasi PSBB beberapa waktu lalu untuk memulihkan kondisi ekonomi masyarakat.

    Ternyata, pelaksanaan kebijakan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Kota Tegal, Jawa Tengah berdampak positif bagi usaha jasa pengiriman barang. Pengiriman barang mengalami kenaikan hingga 50 perse dibandingkan saat kondisi masih normal. Jika dibandingkan, peningkatan pada saat PSBB mencapai 100 persen.

    Manager Hira Ekspres, Irwan menyampaikan bahawa ada efek positif khususnya dari jasa pengiriman barang setelah PSBB diterapkan di Kota Tegal mulai direlaksasi atau dikendorkan. Roda ekonomi mulai bergeliat kembali dan toko-toko mulai banyak yang beroperasi serta menjalankan aktivitas jual beli. Begitu pula dengan aktivitas jasa pengiriman barang yang sudah kembali normal.

    Dia mengatakan, selain ada pengendoran PSBB, faktor menjelang Lebaran juga berpengaruh terhadap aktivitas pengiriman barang. Apabila dilihat dari kondisi sekarang ada kenaikan hingga 50 persen dari kondisi normal.

    Bahkan jika dibandingkan dengan kondisi saat PSBB kenaikan hingga 100 persen. Kenaikan tersebut tidak hanya terjadi pada aktivitas pengiriman keluar Tegal, tetapi pengiriman masuk ke Tegal. Besaran kenaikan antara barang keluar Tegal dan masuk seimbang yaitu sekitar 100 persen.

    Lonjakan aktivitas pengiriman barang sebenarnya terjadi hampir setiap tahun. Namun jika melihat kondisi pandemic saat ini, peningkatan arus barang menjadi sebuah prestasi yang luar biasa, mengingat banyak perusahaan yang mengalami kolaps atau bangkrut.