Home Fashion and Style Tren Layanan Potong Rambut ‘Silent Cut’ di Jepang yang Terinspirasi dari COVID-19

Tren Layanan Potong Rambut ‘Silent Cut’ di Jepang yang Terinspirasi dari COVID-19

0
Tren Layanan Potong Rambut ‘Silent Cut’ di Jepang yang Terinspirasi dari COVID-19
Photo by Adam Winger from Unsplash

Terinspirasi dari pandemi Covid-19, sebuah barber shop di Tokyo menghadirkan layanan bernama ‘Silent Cut’. Menariknya, layanan itu saat ini sangat populer di Jepang.

Layanan ini memungkinkan pegawai salon dan pelanggan tidak melakukan obrolan seperti pada umumnya. Terdengar dingin tapi ternyata layanan seperti ini kian diminati. Dengan layanan ini, kamu tak perlu pusing dan bingung, apakah harus ngobrol dengan si kapster atau tidak.

Hal ini dikarenakan pihak berwenang di Jepang menghimbau untuk tidak ada percakapan atau kurangi percakapan di sekolah, toko dan supermarket. Karena, lebih sedikit berbicara dinilai risiko penyebaran virus melalui tetesan air liur menjadi lebih kecil. Hal itu pun membuat masyarakat mengerti dan mematuhinya.

Akan tetapi sebuah salon di Tokyo memutuskan untuk memperkenalkan layanan  ‘Silent Cut’. Karena banyak peminat, banyak salon mengikuti jejaknya bahkan berlanjut sampai pembatasan dicabut.

Survei menunjukkan sebanyak 70 persen pelanggan menyukai pengalaman potong rambut dalam hening ini. Alasannya, soal privasi. Ada pula pelanggan yang menantikan layanan ini sejak lama. Mereka mengatakan tak ingin membuang energi untuk mengobrol.

“Itu bagus, Saya telah menunggu layanan ini selama 20 tahun. Karena percakapan sangat membuat depresi, saya hanya potong rambut setiap 3 tahun sekali,” tulis salah satu pengguna layanan Silent cut, seperti yang dikutip dari laman Oddity Central.

Baca juga: Cara Mengatasi Rambut yang Mengembang

Rupanya, beberapa orang pun merasa sangat terbantu dengan layanan  ‘Silent Cut’ tersebut. Karena, kenyataanya tidak semua orang suka diajak ngobrol atau berbicara banyak ketika rambutnya dicukur. Sementara itu, cukur rambut tanpa percakapan atau silent cut, tidak hanya bertahan dari pencabutan pembatasan Covid-19 di seluruh Jepang, tapi popularitasnya kian meningkat drastis.

Menariknya, para hairstylist juga merasakan hal yang sama. Mereka lebih memilih diam saat bekerja dan baru bicara ketika pelanggan yang mengajaknya berbincang lebih dulu.

Tren ‘Silent Cut’ ini bermula saat awal pandemi COVID-19, di mana beberapa salon di Tokyo, Jepang, menerapkannya untuk mencegah penyebaran virus lewat droplet. Sedikit atau tidak bicara berarti mengurangi risiko penularan virus Corona. Kebijakan itu pun dengan patuh diikuti warga Jepang, termasuk salon dan tempat pangkas rambut, yang ternyata jadi sebuah kebiasaan baru hingga kini.

Baca juga: Perawatan Rambut Untuk Wanita Berhijab

Exit mobile version