Home Sekilas Info Waspada Peningkatan Kasus Omicron di Indonesia

Waspada Peningkatan Kasus Omicron di Indonesia

0
Waspada Peningkatan Kasus Omicron di Indonesia
COVID-19 New Wave on Digital Display

Kasus Omicron di Indonesia terpantau terus mengalami peningkatan setelah pertama kali diumumkan pada 16 Desember 2021 lalu. Hingga 8 Januari 2022, sudah ada 414 kasus varian Omicron dengan 31 kasus merupakan transmisi lokal yang tercatat oleh Detik Health.

Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Omicron di Indonesia, pemerintah menganjurkan masyarakat agar tidak bepergian ke luar negeri kecuali untuk keadaan yang sangat mendesak. Lokasi negara yang perlu diwaspadai menyumbang virus Omicron terbanyak adalah Turki dan Arab Saudi. Hal ini juga turut diingatkan kembali oleh Ir. Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan jika saat ini lokasi wisata lokal menjadi rekomendasi utama untuk bepergian, selain untuk menekan penyebaran virus Omicron juga untuk mendongkrak ekonomi Indonesia.

Penemuan kasus Omicron sudah banyak menjangkit 136 warga pada bulan Desember lalu yang pertama kali berasal dari salah satu petugas kebersihan di Wisma Atlet, Jakarta. Menurut pemaparan dari Kemenkes, seluruh petugas yang melalui cek kesehatan saat itu tidak memiliki gejala, sehat, tidak demam maupun batuk dan sudah melalui tes PCR pada tanggal 8 Desember dengan hasil negatif.

Penambahan kasus kemudian terus berlanjut pada lima kasus probable Omicron melalui tes SGTF (S Gen Target Failure). Di antara lima kasus tersebut, dua di antaranya merupakan WNI yang baru tiba dari Amerika Serikat dan Inggris dan segera diisolasi di Wisma Atlet.

Baca juga: Layanan Telekonsultasi Dokter dan Paket Obat Gratis Untuk Isoman

Perkembangan Kasus Omicorn Terbaru

Melihat perkembangan kasus Omicron semakin meningkat hingga saat ini dan menyerang masyarakat dengan risiko ringan hingga sedang, Kemenkes sudah menyiapkan strategi untuk mencegah lonjakan semakin mengganas. Strategi ini menyatakan pasien dengan risiko ringan hingga sedang sebagai kasus yang tidak memerlukan perawatan rumah sakit sehingga dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Pasien yang melakukan isolasi mandiri tetap akan dipantau dan mendapatkan layanan berupa suplemen vitamin dan obat yang telah disetujui penggunaannya oleh pemerintah.  “Kenaikan Omicron memang lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta, namun pasien yang dirawat di rumah sakit jauh lebih sedikit sehingga kami akan fokus pada perawatan isolasi mandiri,” tutur Budi yang dikutip laman akun Kemenkes.

Saat ini, Kemenkes juga sudah bekerjasama dengan 17 platform kesehatan seperti Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grab Health, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular sebagai sarana penyediaan konsultasi dokter dan pemberian obat secara gratis bagi pasien isolasi mandiri Covid-19.  Untuk mendapatkan informasi seputar Covid-19, kamu juga bisa mengunjungi akun Instagram @indonesiapastibisaofficial.

Baca juga: Tutorial Obat Gratis Kemenkes Lewat Halodoc

Exit mobile version