Home SiCepat When A Woman Become A Leader

When A Woman Become A Leader

0
Wiwin Dewi Herawati selaku Chief Marketing and Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres

Halo, Sahabat SiCepat! Sebagai perusahaan yang menghargai kesetaraan gender antara pria dan wanita, SiCepat Ekspres ingin mengenalkan beberapa women leader yang memiliki passion serta merupakan pribadi menyenangkan. Keberhasilan SiCepat Ekspres selama ini tentu tak lepas dari keterlibatan para perempuan yang dengan sabar mengayomi departemen terkait.

Wiwin Dewi Herawati merupakan Chief Marketing and Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres yang telah bergabung sejak tahun 2015. Wiwin membawahi departemen marketing yang saat ini berada di Gedung Marketing SiCepat Ekspres, Jl. Minangkabau, Jakarta Selatan.

Wiwin menjelaskan mengenai perbedaan antara karakter pria dan wanita dalam mengambil keputusan di lingkungan kerja. Menurutnya, terdapat perbedaan yang cukup signifikan berdasarkan klasifikasi gender yaitu, wanita lebih memahami masalah menggunakan emosi atau perasaan mereka sedangkan pria melihat data dan fakta sebagai, mengevaluasi beberapa kemungkinan untuk memecahkan suatu masalah dan pria lebih menghemat waktu dengan menggunakan sedikit alternatif, serta wanita mendengar lebih banyak untuk mendapatkan detail informasi dibandingkan pria.

Hal lain juga terlihat berbeda dari sudut pandang baik pria dan wanita yang lebih rentan terkena stres. Ternyata, pria cenderung memiliki pola pikir linear atau mengatasi suatu hal tahap demi tahap. Berdasarkan tes yang pernah dilakukan oleh sebuah riset, stress dapat memicu pria untuk bersikap goal-oriented. Dari hal tersebut pula, pria jarang menggunakan alternatif dan lebih berani untuk mengambil risiko.

“Sementara itu, wanita cenderung untuk melakukan sosialisasi dengan melakukan komunikasi interaktif dan menjaga keseimbangan antara eksploitasi (dimanfaatkan, dimintai tolong & lainnya) dan kegiatan eksplorasi masalah dan sebisa mungkin menghindari risiko. Namun demikian, semakin stres seorang wanita maka akan semakin rentang mereka tereksploitasi” ujar Wiwin.

Wanita juga lebih baik dalam menangani suatu masalah sebab mereka lebih mempertimbangkan keaslian sumber informasi terlebih yang bersifat informal. Melihat hal tersebut, dapat diasumsikan pula jika wanita dapat lebih cepat dan lebih baik dalam mengerti kondisi suatu tim. Hal ini juga yang membuat mereka terkadang lebih melibatkan diri di awal waktu terkait suatu issue untuk menghindari masalah menjadi lebih besar.

Secara garis besar, perbedaaan pria dan wanita dalam mengambil keputusan di lingkungan kerja dapat dibagi menjadi, wanita mengutamakan kreativitas yang terdiri atas: partisipasi, pendekatan kualitatif, serta menghasilkan ide baru. Sedangkan pria mengutamakan efisiensi yang terdiri atas: mematuhi peraturan, berpikir linear, dan mengaplikasikan otoritas atau kekuasaan.

Terlepas dari perbedaan karakteristik di atas, Wiwin mengatakan jika memaksakan diri untuk menerapkan karakter pemecahan masalah wanita pada group pria, maka hanya merupakan kegiatan yang tidak menguntungkan. Hal ini juga berkaitan dengan kehendak untuk membentuk keragaman di antara khalayak, maka akan menghancurkan komunitas itu sendiri. Jadi, antara pria dan wanita tetap bisa jalan bersama dengan melengkapi perbedaan masing-masing dan saling mendukung kemampuan yang dimiliki.

Baca juga: Kolaborasi dengan RS Grha Kedoya, SiCepat Ekspres Berikan Edukasi Mengenai Pola Hidup Gizi Seimbang

Leadership Style

Selama bekerja, terutama memposisikan diri sebagai seorang leader, Wiwin lebih menganut kepada model compassionate leadership. Model kepemimpinan tersebut mengutamakan keseimbangan antara kesehatan mental dengan tanggung jawab bekerja atau yang saat ini lebih dikenal sebagai work-life balance.

Terdengar keren terutama di tengah sibuknya dunia korporasi start up saat ini, tetapi hal tersebut juga benar-benar dilakukan Wiwin dalam mengayomi seluruh karyawan SiCepat Ekspres terutama mereka yang berada di Departemen Marketing. Tantangan yang dihadapi Wiwin selama 2 tahun terakhir adalah berusaha untuk menjaga kesehatan mental karyawan agar tetap stabil saat bekerja di kala pandemi.

Untuk menghidupkan semangat bekerja meski terhalang kebijakan social distancing, Wiwin selalu membagikan update kegiatan perusahaan ke media sosial SiCepat Ekspres seperti kanal youtube dan Instagram. Kegiatan yang dikemas dalam konten menarik itu antara lain berupa webseries HUT SiCepat Ekspres dan kemeriahan lomba daring (online) saat Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Memahami kesehatan mental tentu tidak disadari semata-mata membuka kebebasan berekspresi saja. Di samping itu, perlu juga ketegasan yang diterapkan demi menjaga visi dan misi bersama. Di balik sikap fleksibel yang selalu Wiwin hadirkan, juga ada peraturan yang ia buat untuk melindungi lingkungan kerja dari penularan virus Covid-19.

Seluruh karyawan baik manajemen hingga operasional wajib menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menyediakan hand sanitizer selama bekerja. Khusus untuk operasional juga diwajibkan untuk mengenakan sarung tangan agar melindungi penularan virus pada paket yang akan diterima oleh customer.

Kepedulian terhadap sesama juga Wiwin tunjukkan dalam bakti sosial di luar perusahaan. Ia berusaha agar SiCepat Ekspres dapat selalu hadir meringankan beban masyarakat lain melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu program yang pernah dijalankan terkait pandemi adalah menjadi inisiator program GEMAS (Gerakan Memakai Masker) yang bekerja sama dengan Kepolisian dan TNI untuk mendistribusikan 3,6 juta masker ke seluruh Indonesia.

Selain itu, Wiwin juga aktif terlibat dalam gerakan Indonesia Pasti Bisa dengan berkoordinasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) untuk mendirikan posko vaksinasi pada beberapa titik di seluruh Indonesia.

Ratna Putriasih selaku Vice President Sales SiCepat Ekspres terlahir sebagai anak ketiga dari empat saudara di keluarganya. Sejak kecil, Ratna terbiasa mencari ilmu sambil melakukan praktik langsung. Dirinya mengakui jika belajar sambil menghadapi masalah secara langsung akan memudahkan dirinya memahami teori yang diajarkan di kelas. Berbeda dengan caranya dalam memilih teman, Ratna menjelaskan jika dirinya termasuk tipe orang yang menyukai teman dari berbagai kalangan tanpa mengutamakan status tertentu seperti agama, ras, dan lainnya.

Berada di bidang sales ternyata sudah Ratna tekuni sejak di bangku kuliah. Ratna merupakan seorang lulusan Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia dengan jurusan Manajemen di tahun 1998 dan mengawali karir sebagai admin sales di salah satu hotel besar di Jakarta.

Kini, salah satu sosok woman leader yang berdomisili di Meruya, Jakarta Barat tersebut sudah bergabung dengan SiCepat Ekspres sejak akhir tahun 2021 lalu ini menilai jika semua sosok pekerja perempuan di SiCepat Ekspres terlihat sebagai perempuan hebat. “Saya melihat SiCepat Ekspres berdiri sebagai perusahaan yang ramah terhadap perempuan terlihat dari kesempatan untuk berkembang yang terbuka bagi pekerja perempuan dari adanya berbagai posisi pimpinan yang diisi oleh perempuan,” ujar Ratna.

Meski berkarir sebagai seorang leader, Ratna sendiri juga memiliki sosok perempuan yang menginspirasi dirinya yang tak lain adalah sosok orang tua, Ibu. Ratna memiliki seorang Ibu yang mengajarkan dirinya untuk menjadi seorang wanita yang semangat dan berjiwa kuat. Salah satu nasehat yang diberikan oleh Ibunya dahulu adalah “Perempuan itu harus bisa mandiri, tidak bergantung pada siapa pun”.

Terlepas dari posisinya saat ini, Ratna turut membagikan kegagalan yang pernah ia lalui semasa berkarirnya dahulu. Berawal menjadi seorang sales, Ratna sempat melewati hal kecil yang seharusnya mendapatkan perhatiannya hingga mengakibatkan dirinya mendapatkan punishment. Belajar dari hal tersebut, Ratna kini berhasil mengubah dirinya untuk lebih memerhatikan hal detail dan bersikap lebih profesional.

Selama bekerja di SiCepat Ekspres, Ratna mengaku dirinya dengan senang hati memberikan yang terbaik untuk mendukung dan membawa perubahan yang lebih baik di sekitarnya.  Sebagai seorang Vice President, Ratna bertanggung jawab untuk menaungi 4 departemen yaitu, E-Commerce, Corporate and Regional, Social Commerce & Field Sales, serta Sales Operation.

Ratna mengatakan jika kesetaraan gender merupakan hal yang sangat penting dalam pekerjaan. Pernyataan tersebut diberikan atas dasar hal tersebut issue yang selama ini masih mengakar di masyarakat Indonesia, kesenjangan sosial antara pria dan wanita. Ratna mempercayai jika pria dan wanita saling mendukung dan bekerja sama maka akan dapat menghasilkan banyak hal hebat. Ia juga menggambarkan dirinya sebagai orang yang passionate pada hal yang ia tekuni. 

Ratna juga memiliki kutipan yang ia sukai dari salah satu brand internasional, Estee Lauder, “I will never dream about something. I will work for it.” Dari kutipan tersebut, Ratna mempelajari jika untuk meraih sesuatu maka tidak cukup hanya berangan-angan saja, namun juga harus memberikan sebuah usaha nyata dengan selalu semangat dan tidak pernah putus asa.

Imi Pamudji atau yang biasa dikenal sebagai Ibu Imi oleh kalangan rekan dan karyawan SiCepat Ekspres merupakan sosok lain women leader SiCepat Ekspres yang perlu kita kenal. Imi merupakan perempuan kelahiran Jakarta, 15 November 1971 dan merupakan anak keempat dari enam bersaudara.

Imi menghabiskan masa muda dengan mengambil pendidikan sarjana jurusan Sastra Inggris di Universitas Borobudur, Jakarta tahun ‘90an. Menekuni aktivitas pendidikannya, Imi mengatakan dirinya lebih menyukai belajar pada malam hari dan mengisi waktu luang di siang hingga sore hari dengan bermain bersama teman maupun keluarga. Imi juga mengakui jika dirinya termasuk dalam kelompok introvert sehingga tidak membutuhkan sekelompok teman yang banyak, hanya saja dia sangat menghargai intensitas waktu yang dihabiskan bersama.

Berhasil meraih gelar sarjana, Imi kemudian memulai karir dengan bekerja sebagai customer service di suatu perusahaan logistik internasional di Indonesia. Tak perlu terlalu lama, Imi mengajukan diri untuk beralih manajemen ke divisi trace dan terbiasa berkomunikasi dengan staf regional dengan kemampuan Bahasa Inggris yang ia miliki. Setahun kemudian, atas perkembangan kemampuan yang ia miliki, Imi berhasil melangkah lebih baik dengan menjadi seorang manajer.

Menekuni bidang customer service sejak awal berkarir membuat Imi menilai jika baik pria maupun wanita memiliki kesempatan yang sama untuk mengisi ranah ini. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki adalah pintar berkomunikasi, empati, sabar, adaptif dan memiliki positive vibe atau kemampuan diri untuk bisa memberikan suasana menjadi menyenangkan. Meski demikian, Imi juga mengatakan jika perempuan memiliki tingkat empati dan kesabaran lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

Imi melihat sosok perempuan di SiCepat Ekspres khususnya dalam divisi commercial sebagai sosok yang luwes dan gesit terutama dalam menanggapi perubahan informasi yang cukup dinamis. Imi juga menambahkan SiCepat Ekspres sebagai perusahaan yang ramah kepada pegawai perempuan dengan melihat kualitas seorang perempuan berdasarkan kemampuan yang dimiliki terlepas dari umur, ras, dan kategori lainnya.

Selain itu, Imi juga menjelaskan jika SiCepat Ekspres merupakan rumah yang ideal bagi karyawan perempuan karena adanya kesempatan yang cukup luas untuk dapat dijelajahi, “Kesempatan berkarir perempuan di SiCepat terbuka luas, mulai dari tersedianya lowongan untuk perempuan yang ingin menjadi SiGesit hingga di area manajemen,” jelas Imi.

Menjadi seorang Vice President juga tak lepas dari sosok Ibu yang dikagumi oleh Imi atas dedikasinya dalam mengurus keluarga dan pekerjaan. Imi memiliki seorang Ibu pekerja, namun juga dapat mengurus keenam anak serta suami tanpa bantuan dari asisten rumah tangga. Imi bercerita mengenai sosok Ibunya yang mengajarkan agar Imi dapat tumbuh menjadi seorang wanita dengan value dan integritas.

Pentingnya keterlibatan perempuan juga dinilai Imi sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan berdasarkan data analisa yang ia baca. Imi menjelaskan data tersebut menyebutkan jika suatu manajemen diisi dengan beragam gender maupun etnik maka akan mengalami kenaikan tingkat ekuitas sebesar 35% bagi perusahaan. Oleh karena itu, Imi juga menerapkan hal yang sama di divisi customer service SiCepat Ekspres.

Meski diisi dengan 70% karyawan perempuan, Imi menjelaskan jika tidak adanya jam khusus yang berlaku di customer service. Baik karyawan perempuan dan pria saling mendapatkan jam kerja hingga pembagian shift pagi hari yang juga diisi oleh perempuan.

Dilihat dari sudut pandang kualitatif dalam memimpin divisi customer service, Imi ingin menciptakan budaya lingkungan kerja yang memiliki value dan integritas tinggi, go extra mile dalam memenuhi kebutuhan customer dengan maksud memberikan beragam solusi untuk menjawab issue yang dihadapi. Jika dilihat dari sudut kuantitatif, divisi yang berada dalam naungan Imi berhasil mendapatkan penghargaan di ajang Indonesia Customer Service Champions 2021 sebagai Top 3 Customer Service Champions dalam kategori Technology Based-Services dan penghargaan Indonesia Customer Service Quality 2021 kategori kurir COD yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Business Digest pada Kamis, 9 September 2021.

Mengenal sosok Imi Pamudji lebih jauh, ia menggambarkan karakter leader yang selalu ia lihat merupakan seseorang yang tidak bersifat galak, melainkan dihormati dari caranya memperlakukan timnya. Berkaitan dengan hal ini, Imi menjelaskan jika manajemen yang ia tempati menganut paham POSDC (Planning, Operating, Stuffing, Directing & Controlling).

Terlepas dari banyaknya sosok perempuan nusantara yang masih terus berjuang dan memiliki kualitas yang baik, Imi masih menyayangkan representasi perempuan di Indonesia hanya sebatas untuk mengurus anak. Hal ini ikut berkaitan dengan salah satu kutipan yang Imi sukai yaitu, “Tidak ada wanita di belakang pria hebat. Wanita itu ada di samping pria.” Imi berharap jika ke depannya eksistensi perempuan dapat dilihat di segala bidang baik pendidikan, kesehatan, dan ekonomi terutama pada saat krisis seperti pandemi saat ini perempuan juga dibebani untuk mencari nafkah.

Sebagai catatan terakhir, Imi berpesan untuk seluruh rekan perempuan di divisi customer service dan lingkungan SiCepat Ekspres di bidang lainnya agar terus bersifat adaptif, dinamis, dan memiliki kemauan untuk terus belajar karena kompetisi di dunia luar sudah semakin tinggi, khususnya dunia logistik.

Baca juga: Optimalkan Pembayaran Cashless, Ini Dia Peran Finance Billing & Collection SiCepat Ekspres

Exit mobile version