Chief Marketing Officer PT SiCepat Ekspres Indonesia, Wiwin Dewi Herawati tak pernah merencanakan berkarier sebagai marketer. Ia mulai dari posisi Call Center Representative ketika baru terjun ke dunia kerja. Perjalanan kariernya berubah ketika perusahaan memutuskan melakukan restrukturisasi strategi bisnis. “Kemudian, saya ditempatkan menjadi marketer,” kata Wiwin kepada Qerja.com, akhir September 2020.
Saat menjalani peran sebagai tenaga pemasar, Wiwin mulai memahami tantangan di dunia marketing. Menurutnya, seorang marketer harus kreatif dan inovatif agar bisa menjadi pionir dalam memasarkan produk maupun brand. Alasannya karena tren yang selalu berganti. “Contohnya sekarang sudah era digitalisasi,” jelas wanita yang biasa menonton televisi dan Youtube di waktu senggangnya ini.
Setelah memahami tantangan bidang pemasaran, Wiwin mulai menikmati pekerjaannya. “Yang paling menarik adalah ketika saya sering mendapat challenge yang belum sempat dipelajari,” katanya. Pada saat menerima beban kerja itu, Wiwin sendiri merasa belum mampu melakukannya. Tetapi, pada akhirnya dia tetap berani menerima tantangan karena dorongan rasa ingin tahu.
Akhirnya Wiwin berkembang menjadi tenaga pemasar yang andal. Ia bahkan sempat menduduki jabatan Marketing Manager di PT. XL Axiata Tbk selama periode 2011-2014, sebelum akhirnya berlabuh ke PT SiCepat Ekspres Indonesia. “Alasan memilih SiCepat karena ingin mengaktualisasikan pengalaman karier marketing,” kata wanita yang punya hobi memasak dan traveling ini.
Setibanya di SiCepat, Wiwin mendapati bahwa perusahaan belum punya tim marketing. “Karyawan Headquarter hanya berjumlah 35 orang,” ujarnya. Maka, untuk mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih baik dan lebih besar, perusahaan mulai membentuk unit-unit pemasaran dengan menerapkan konsep profitable marketing. Pada masa itulah, Wiwin diberi tantangan untuk membuat fondasi dan set up marketing SiCepat.
Baca juga Mengenal Lebih Dekat Board Of Director Wiwin Dewi Herawati
Selama bergabung bersama SiCepat, salah satu proyek tersukses yang pernah digawangi Wiwin adalah saat mengikuti eksibisi IESE (Indonesia E-Commerce Summit & Expo) 2016 di ICE BSD. Kala itu, SiCepat yang baru berumur dua tahun, mendapatkan perhatian banyak orang, termasuk para pelaku usaha terutama UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Setelah acara tersebut, brand SiCepat lebih diakui di ekosistem ecommerce. “Selanjutkan SiCepat adalah satu-satunya perusahaan ekspedisi yang sangat konsisten mengawal UMKM, termasuk menjadi perusahaan pertama yang membuat CLM (Customer Loyalty Management) hingga saat ini,” jelasnya.
Namun, perjalanan karier Wiwin tidak selalu manis. Ia juga pernah merasa terpuruk ketika atasan meragukan kemampuannya dan tidak memberikan peluang. Tetapi, bukan Wiwin namanya kalau menyerah begitu saja. Dia bangkit kembali dengan fokus pada kerja tim. “Dengan begitu, saya akan lupa akan hal-hal yang tidak menyenangkan dan bisa membuktikan kerja tim ini bisa membuahkan hasil yang luar biasa,” katanya.
Dalam memimpin tim kerja, Wiwin terinspirasi dengan gaya leadership dua atasannya di perusahaan terdahulu, yakni Rudiantara dan Willem Timmerman. Dari Rudiantara, Wiwin belajar menjadi pemimpin yang rendah hati dan customer centric. Sementara dari Willem Timmerman, ia melihat contoh seorang leader yang mempunyai banyak keahlian, mampu berpikir end to end process. “Jadi, tidak hanya membuat strategi, tapi mementingkan proses eksekusinya juga,” demikian Wiwin menjelaskan gaya kepemimpinan Willem yang memengaruhi dirinya. Di masa mendatang, Wiwin berharap bisa melahirkan pemimpin yang kompeten di bidangnya dan memiliki integritas.
Baca juga Young On Top Smart Radio: Kisah Inspiratif Wiwin Dewi Herawati
Berkat kerja keras Wiwin dan tim SiCepat, perusahaan mendapat penghargaan The Best GRC For Performance Management In Marketing & Information Technology in Logistic Service dan The Best CMO and GRC Leader 2020 dalam Governance, Risk, and Compliance (GRC) dan Performing Excellence Award 2020 pada Governance, Risk and Compliance (GRC) and Performance Excellence Award 2020. Wiwin sendiri menilai penghargaan ini sebagai tolok ukur agar lebih baik lagi dalam mengelola perusahaan. Dimana dalam menjalankan sebuah usaha harus sesuai business plan, tata kelola yang baik, SOP, dan menjalankannya dengan konsisten.
Meski telah mencapai banyak hal dalam karier, Wiwin tidak pernah merasa sukses. Menurutnya, pada setiap pekerjaan selalu ada yang harus diperbaiki agar bisa lebih baik dan sempurna. Ia sendiri punya cita-cita yang ingin diwujudkan bersama SiCepat. “Impian saya SiCepat bisa jadi start up unicorn yang sangat dibanggakan dan dibutuhkan masyarakat Indonesia,” tutup Wiwin. (sumber artikel : Qerja.com)