Home Serba-serbi 2 Poin Penting dalam Penanganan 2 Tahun Pandemi COVID-19

2 Poin Penting dalam Penanganan 2 Tahun Pandemi COVID-19

0
2 Poin Penting dalam Penanganan 2 Tahun Pandemi COVID-19
Kolaborasi dan penguatan layanan kesehatan jadi poin yang dinilai Kemenkes penting dalam menghadapi pandemic COVID-19

2 Maret 2022 lalu menjadi hari peringatan 2 tahun COVID-19 pertama kali ditemukan di Indonesia. Pengumuman ini pertama kali disampaikan oleh Presiden Joko Widowo mengenai dua kasus positif pertama pada tanggal yang sama tahun 2020 silam. Meski 2 tahun sudah berlalu, pemerintah dan masyarakat masih berperang menghadapi pandemi dengan jenis varian yang kian berganti mulai dari Alpha, Delta, dan varian Omicron yang baru ditemukan pada tahun 2022.

Segala penanganan ini tak lepas dari 2 poin yang dinilai Kemenkes penting dalam menghadapi pandemi COVID-19 yaitu, kolaborasi dan penguatan layanan kesehatan. “Pembelajaran pandemi COVID-19 selama dua tahun ini sangat banyak. Pertama adalah pentingnya kolaborasi. Tidak mungkin Kemenkes mampu bekerja sendirian menangani pandemi ini. Kita harus inklusif dan bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk para ahli, media, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan instansi pemerintah lintas sektor,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.

Baca juga: SiCepat Ekspres Distribusi Obat Gratis Telemedisin dan Susu Formula Bersama Kemenkes RI

Kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah hingga saat ini telah berhasil mempercepat laju vaksinasi COVID-19. Menurut laporan Kemenkes pada Rabu, 2 Maret 2022 tercatat vaksinasi dosis 1 sudah diberikan kepada 190.979.676 (91,70%) penduduk, dan vaksinasi dosis 2 sudah diberikan kepada 144.565.875 (69,41%) penduduk. Sementara itu vaksinasi dosis 3 (booster) sudah diberikan kepada 10.249.634 (4,92%) penduduk.

Selain itu, dr. Nadia juga menyatakan pentingnya penguatan layanan kesehatan hingga daerah terpelosok di tengah wabah pandemi. “Penguatan layanan kesehatan tentunya sangat krusial di masa pandemi, terutama layanan kesehatan yang mampu menjangkau masyarakat yang berada di pelosok daerah. Sepanjang pandemi, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan di seluruh Indonesia untuk memastikan kita memiliki layanan kesehatan yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat,” ujar dr. Nadia.

Atas upaya dan kerja keras pemerintah serta kesadaran masyarakat yang kian meningkat dalam melawan virus COVID-19, Kemenkes juga menerima laporan terkait beberapa hasil positif dari strategi penguatan layanan kesehatan. Hal ini ditandai dengan menurunnya jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit menjadi 33% dari total kapasitas nasional dibanding kemarin (1/3) yang sempat berada di posisi 34%. Selain itu, jumlah kesembuhan juga meningkat hari ini menjadi 42.935 dibanding hari kemarin di posisi 39.887.

Di samping itu, laporan Positivity rate harian juga mengalami penurunan menjadi 12,24% dibanding Senin (28/2) di angka 18,21%. Pemeriksaan spesimen juga diperkuat pada Selasa (1/3) lalu kembali ke level 438.751 setelah sebelumnya pada Senin (28/2) di level 276.215 karena libur peringatan Isra’ Miraj.

Terlepas dari kabar baik penurunan kasus positif COVID-19, dr. Nadia kembali mengingatkan peran penting masyarakat dalam membantu pemerintah menangani pandemi. “Perjuangan kita belum selesai dan kita tidak boleh patah semangat. Sudah banyak keberhasilan yang kita peroleh selama 2 tahun ini, namun kami masih butuh bantuan dan dukungan masyarakat. Menjalankan protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi agar kita dapat segera mencapai minimal 70% dari total target vaksinasi nasional,” tutup dr. Nadia.

Baca juga: Aturan Baru Kemenkes: Isi E-Hac Dulu, Pergi Kemudian

Exit mobile version