Perayaan tahun baru imlek menjadi momen yang ditunggu oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia untuk berkumpul dengan sanak saudara dan keluarga tercinta. Dalam merayakan imlek, berbagai tradisi unik pun dilakukan dan berbeda di masing-masing daerah. Berikut merupakan 7 tradisi imlek yang unik dan berbeda di berbagai daerah di Indonesia. SImak ya!
Jakarta
Selain khas dengan tradisi pertunjukan barongsai, imlek di daerah Jakarta juga dihiasi dengan tradisi unik lainnya, seperti tradisi minum teh yang disebut dengan “Patekoan”. Tradisi patekoan ini dilakukan oleh masyarakat Tionghoa yang tinggal di kawasan Glodok, Jakarta Barat dimana mereka menyuguhkan teh secara gratis kepada orang-orang yang lewat di depan rumahnya.
Semarang
Di kota Semarang, tradisi imlek unik lainnya adalah hadirnya pasar kuliner semawis yang menyediakan berbagai jajanan khas imlek. Kamu bisa mencicipi macam-macam makanan imlek mulai dari manisan, kue keranjang, bakpao, cakwe, hingga makanan berat seperti mie. Jelang imlek, pasar semawis ini akan ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner karena keunikan dan ragam jajanan yang disediakan.
Solo
Dikenal sebagai salah satu kota yang kental dengan budaya, Solo memiliki tradisi imlek yang unik. Tradisi yang dinamakan “Grebeg Sudiro” ini dilakukan pada tujuh hari sebelum Tahun Baru Imlek. Diselenggarakan di Pasar Gede, Kota Solo, tradisi unik ini dijadikan sebagai lambang toleransi yang kuat antar warga Tionghoa dan juga Jawa. Biasanya, tradisi grebeg sudiro ini akan dihiasi berbagai atraksi budaya dan juga lampion khas imlek yang menjadi pemandangan indah.
Riau
Tak kalah unik dengan tradisi imlek di daerah lin, Riau memiliki tradisi perayaan imlek yang disebut “Festival Perang Air”. Festival ini merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat Tionghoa di Riau. Acara Imlek ini diselenggarakan dengan cara saling menyiramkan air antar penduduk kota di sepanjang jalan di Kabupaten Kepulauan Meranti yang merupakan kabupaten termuda yang ada di Riau. Tempat tersebut dipadati setidaknya 40% oleh etnis Tionghoa. Semua peralatan untuk perang air akan dipersiapkan mulai dari pistol air, gayung, ember, kantong plastik, dan lain sebagainya.
Singkawang
Singkawang memiliki salah satu tradisi unik menyambut tahun baru imlek yakni adanya “Pawai Tatung” yang digelar setiap tahunnya untuk merayakan imlek. Ada lebih dari 500 tatung yang berparade untuk memperlihatkan kesaktiannya. Tatung adalah manusia yang sedang dirasuki oleh roh dewa, sehingga acara ini dipimpin oleh seorang pendeta/ pemuka agama. Pendeta tersebut akan memanggil dan mengundang roh dewa untuk merasuki para tatung setelah memberikan persembahan kepada Tua Pe Kong, dewa kesejahteraan.
Yogyakarta
Tak berbeda dari Solo, di Yogyakarta juga terdapat sebuah tradisi masyarakat Tionghoa dalam merayakan tahun baru imlek. Tradisi tersebut adalah hadirnya Pekan Budaya Tionghoa dimana jalanan sekitar gang pecinan yang ada di Kandanan, Malioboro akan dihias dengan nuansa pasar malam khas Tiongkok. Di Pekan Budaya Tionghoa yang digelar di Yogyakarta ini, kamu bisa menikmati berbagai atraksi budaya dan juga kuliner khas imlek seperti yang ada di negeri asalnya, China.
Lombok
Bagi masyarakat Tionghoa di Lombok, setiap tanggal 1 dan 15 dalam kalender China, sebagian besar umat Tri Dharma datang berkunjung ke klenteng Po Hwa Kong untuk bersembahyang dna berdoa meminta rezeki. Sebelum tahun baru imlek, masyarakat sekitar klenteng akan mengadakan acara bersih-bersih terlebih dahulu untuk menyambut datangnya tahun baru. Di dalam klenteng ini terdapat 12 altar dengan masing-masing nama dewa. Dewa utama yang ada di sini adalah Tan Fu Cen Yen. Beberapa cerita menyebutkan bahwa beliau pernah mendapatkan tugas dari Raja Bali untuk membangun istana dalam waktu hanya tiga bulan saja. Beliau sanggup menyelesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan tersebut.