Friday, November 22, 2024
29.2 C
Jakarta
More

    Memahami Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Antigen, dan PCR Untuk Deteksi Covid-19

    Virus Covid-19 masih menjadi masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat hampir di seluruh dunia, salah satunya adalah Indonesia. Virus yang sejak Januari 2020 lalu ini mulai menyerang masyarakat ini dianggap sebagai salah satu virus berbahaya yang bahkan bisa menghilangkan nyawa manusia.

    Untuk mendeteksi virus Covid-19 di tubuh manusia ini, ada beberapa jenis pemeriksaan yang harus dilakukan. Diantaranya adalah pemeriksaan yang disebut PCR dan rapid test. Kedua jenis pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Namun, ada beberapa perbedaan yang signifikan dari beberapa tes ini. Apa ya perbedaannya? Yuk Simak.

    Rapid Test Antibodi

    Pertama, ada pemeriksaan Rapid Test Antibodi yang kerap digunakan sebagai langkah awal atau skrining Covid-19. Sesuai dengan sebutannya, hasil dari pemeriksaan rapid test ini bisa langsung diketahui dalam waktu yang singkat, biasanya hanya sekitar beberapa menit, atau paling lama hingga satu jam. Setelah menunggu satu jam, hasil pemeriksaan, hasil yang akan keluar adalah Reaktif atau Non Reaktif.

    Jenis rapid test antibodi ini digunakan untuk mendeteksi apakah ada virus yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi di dalamnya. Tes ini juga dilakukan dengan mengambil sampel darah yang nantinya akan di cek, apakah ada antobodi yang terbentuk dari virus tersebut dalam sampel darah tersebut. Namun sayangnya, tes jenis ini memiliki tingkat akurasi yang sangat rendah yakni hanya sekitar 18% saja.

    Rapi Test Antigen

    Antigen merupakan suatu zat atau benda asing, misalnya seperti racun, kuman, atau virus yang bisa masuk ke dalam tubuh manusia. Sebagian antigen ini bisa dianggap berbahaya oleh tubuh sehingga memicu sistem imunitas untuk membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi). Reaksi ini umumnya merupakan bentuk pertahanan alami untuk tubuh saat mencegah terjadinya penyakit. Nah, virus covid-19 yang masuk ini dideteksi sebagai antigen oleh tubuh manusia.

    Berbeda dengan Rapid Test Antibodi, Tes Antigen ini dilakukan dengan mengambil sampel lendeir di bagian hidung atau tenggorokan selalui proses swab. Dengan menggunakan cutton bud panjang, alat ini akan masuk melalui lubang hidung bagian belakang untuk mengambil sampel lendir. Bagian hidung dan mulut dijadikan tempat pengambilan sampel karena virus Covid-19 dinilai paling banyak berlokasi di bagian tersebut karena dapat menyerang sistem pernapasan manusia. Jenis tes ini dinilai lebih akurat ketimbang Rapid Test Antibodi sebelumnya. Namun, Rapid Antigen belum bisa menandingi tingkat keakuratan PCT Test untuk mendeteksi virus Covid-19.

    PCR Test

    Polymerase Chain Reaction (PCR) atau sering dikenal dengan istilah tes swab ini merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya virus Covid-19 di dalam tubuh. Hingga saat ini, PCR Test ini merupakan jenis tes yang direkomendasikan dan dijadikan acuan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis Covid-19.

    Tingkat akurasinya sendiri cukup tinggi, yakni sekitar 80-90%.  Namun, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama hingga yakni sekitar 1-7 hari. Hampir sama dengan metode yang digunakan pada Rapid Test Antibodi, PCR Test juga mengambil sampel lendir di bagian hidung, mulut hingga tenggorokan melalui proses swab. Karena tingkat keakuratannya yang tinggi dan prosesnya lebih sulit, harga untuk melakukan jenis tes PCR ini menjadi yang paling mahal diantara yang lainnya.

    Baca juga SiCepat Bersama GEMAS Serahkan Masker ke BNPB dan Forum Lembata Memanggil