Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menjalankan sejumlah program kerja untuk menanggulangi banjir di Ibu Kota. Naturalisasi sungai, salah satunya. Kemudian program lainnya, seperti gerebek lumpur dan mengeruk kali atau waduk di Jakarta, pemeliharaan pompa, penanganan banjir rob melalui NCICD, serta pengelolaan sistem polder.
Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Dudi Gardesi menyampaikan, bahwa hingga akhir tahun 2020 lalu, jumlah waduk yang sudah dikeruk berjumlah 23 waduk dengan volume pengerukan mencapai 446.402,9 meter kubik. Pengerukan kali juga sudah dilakukan di 93 lokasi dengan volume pengerukan mencapai 279.967,5 meter kubik. Lalu, pengerukan saluran penghubung telah dilakukan di 390 saluran dengan volume mencapai 121.002,6 meter kubik.
Selain itu, Pemprov DKI juga memiliki program andalan lainnya, seperti pembangunan drainase vertikal atau sumur resapan. Hingga akhir tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah membangun 2.974 titik drainase vertikal di 777 lokasi. Sumur-sumur resapan berada di berbagai lokasi, di antaranya RPTRA, gedung pemda, sekolah, taman kota, dan masjid.
Upaya lain, seperti menentukan lokasi prioritas pembangunan tanggul pantai di Kamal Muara, Kali Blencong, Kali Adem-Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa, dan Tanjung Priok telah dilakukan juga oleh Pemprov DKI Jakarta. Hingga saat ini, tanggul pantai yang telah dibangun sepanjang 12,6 kilometer. Kemudian, pembangunan atau rehabilitasi sistem polder juga telah dilakukan pada tahun 2021 hingga 2022 mendatang di lokasi-lokasi berikut:
- Kelapa Gading, Jakarta Utara: Pompa Kali Betik dan Pompa Kali Artha Gading
- Pulo Gadung, Jakarta Timur: Pompa Marunda
- Makassar, Jakarta Timur: Pompa Tipala
- Cipayung, Jakarta Timur: Pompa Adhyaksa
- Penjaringan, Jakarta Utara: Pompa Muara Angke dan Pompa Teluk Gong
- Pademangan, Jakarta Utara: Pompa Mangga Dua
- Kembangan-Kedoya, Jakarta Barat: Pompa Green Garden
Pemprov DKI Jakarta mengupayakan pembebasan lahan untuk mendukung program tersebut. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto dalam Kompas.com mengatakan, bahwa pihaknya menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian. Untuk mengantisipasi penumpukan pengungsi, setiap lurah dan camat menyediakan luas pengungsian hingga 2-3 kali dari luas sebelumnya. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, lokasi tersebut disterilisasi dan dilengkapi dengan hand sanitizer, serta tempat cuci tangan.
Baca juga SiCepat Salurkan Bantuan Ke Posko Banjir Periuk, Kota Tangerang