Home Wisata Kuliner Wisata Budaya Geiko dan Maiko Jepang

Budaya Geiko dan Maiko Jepang

0

Pernah dengar tentang Geiko dan Maiko asal Jepang? Dua istilah ini mungkin masih asing di telinga kamu. Baik Geiko maupun Maiko merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut seniman perempuan tradisional asal Negeri Sakura. Biasanya, Geiko dan Maiko ini bisa ditemui di tempat-tempat hiburan. 

Geiko

Keduanya melakukan berbagai tugas untuk menghibur orang seperti menyanyi, menari, dan memainkan alat musik tradisional Jepang. Dengan paras yang cantik yang dibalut dengan busana tradisional kimono dan make up wajah yang unik, keberadaan Geiko dan Maiko ini menjadi pusat perhatian. Kedua istilah ini juga telah lama digunakan di Jepang yakni di daerah Kansai sejak jaman Restorasi Meiji. Namun, keduanya memiliki sedikit perbedaan lho!

Perbedaan antara Geiko dan Maiko

Meski sama-sama bertugas menghibur dengan memainkan alat musik dan tari tradisional, Geiko dan maiko memiliki beberapa perbedaan. Dari segi penampilan pun, keduanya ternyata berbeda lho! 

Geiko merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sosok Geisha. Sedangkan Maiko digunakan untuk menyebut wanita calon Gaiko. Maiko merupakan seorang wanita yang sedang belajar mengabdikan hidupnya untuk mempelajari kebudayaan Jepang dengan cara hidup seperti seorang Geisha. 

Maiko

Maiko memiliki tugas yang kurang lebih sama seperti Geiko yakni menghibur dengan tarian, melayani minum, dan juga menjadi komunikator perusahaan. Setelah 5 tahun, seorang Maiko akan dipromosikan menjadi Geiko. Meningkatnya status Maiko menjadi Geiko ini harus dilakukan melalui sebuah ritual yang dinamakan Erikae. 

Ciri-ciri Maiko

  • Maiko tinggal di Okiya (sekolah pelatihan bakat)
  • Berusia sekitar 15-20 tahun
  • Sanggul di kepalanya dibuat dengan rambut asli
  • Menggunakan Hanakanzashi (gantungan rambut)
  • Tidak menggunakan lipstik di bagian atas bibir untuk Maiko yang memiliki pengalaman kurang dari 1 tahun
  • Memakai Furisode, kimono dengan lengan yang menggantung panjang
  • Memakai tambahan darari obi, selendang sepanjang 7 meter yang memiliki lambang keluarga dari Okiya dan berfungsi sebagai kartu nama.
  • Mengenakan obidome, perhiasan yang ditempatkan di selendang 
  • Mengenakan okobo atau sandal dari kayu

Ciri-ciri Geiko

  • Tidak memiliki batasan usia
  • Sanggul tidak mengenakan rambut asli
  • Tidak menggunakan ornamen mewah di rambut 
  • Mengenakan pakaian kimono dewasa dengan warna hitam dan lengan lebih pendek
  • Tidak menggunakan selendang panjang tapi menggunakan obi yang disimpul dengan model tertentu
  • Tidak menggunakan okobo atau sandal kayu namun mengenakan sandal zori. 

Seorang Geiko sendiri akan memfokuskan dirinya untuk menari Tachikata-san. Umumnya, para Geiko ini akan berlatih pada siang hari. Sehingga hal tersebut membuat para Geiko ini tidak akan terlihat di kota Kyoto dan baru melakukan tugasnya saat matahari terbenam. Nah, jika kamu melihat seseorang dengan dandanan ala Geisha di Kyoto saat siang hari, mungkin yang kamu temui hanya wisatawan yang sedang meniru gaya mereka ya! 

Exit mobile version