Sunday, November 24, 2024
25.6 C
Jakarta
More

    Cara Merawat Ikan Cupang

    Memelihara ikan cupang menjadi hobi baru sejak pandemi COVID-19 yang mengharuskan masyarakat #dirumahaja. Ikan cupang adalah ikan hias yang mudah ditemukan. Jenis ikan ini memiliki bentuk dan corak, serta warna yang indah sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi penggemar ikan hias. 

    Budidaya ikan cupang juga sedang tren dan dijadikan ladang bisnis. Cara merawatnya pun terbilang cukup mudah. Melansir dari kumparan.com yang mengutip buku Meraup Keuntungan dari Budidaya Cupang oleh Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia, ikan cupang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga jika ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa alat sirkulasi udara, ikan ini masih dapat bertahan hidup.

    Meskipun mampu bertahan hidup, bukan berarti terhindari dari risiko penyakit bahkan mati. Untuk menghindarinya, merawat ikan cupang membutuhkan cara-cara berikut ini!

    Menyiapkan akuarium 

    Ikan ini memiliki sifat yang sangat agresif dan menjaga wilayah kekuasaannya. Sebaiknya satu wadah hanya untuk satu ekor saja. Ikan berukuran kecil ini dapat dipelihara di dalam toples berukuran kecil atau akuarium kecil berukuran 15x15x20 cm. 

    Memelihara ikan cupang juga tidak memerlukan filter, lampu, dan alat sirkulasi udara. Jika kamu memiliki lebih dari satu ekor, sebaiknya beri pembatas antara wadah satu dengan yang lainnya mengingat sifat ikan yang sangat agresif ini. 

    Photo by Tim Mossholder from Pexels

    Menjaga kualitas air 

    Sebaiknya, air yang digunakan sebagai tempat hidup ikan cupang harus memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 6,2-7 agar dapat tumbuh baik dan sehat. Pastikan air terbebas dari zat-zat berbahaya, khususnya klorin. 

    Jika menggunakan air PAM, sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama sehari semalam agar kandungan klorinnya hilang. Jangan lupa untuk mengganti dan menguras air dalam wadah setiap tiga hari sekali. 

    Pemberian pakan 

    Ukurannya yang kecil membuat ikan ini tidak memerlukan pakan yang terlalu banyak. Pemberian pakan cukup dilakukan dua kali sehari. Sisa pakan yang mengendap di dasar wadah sebaiknya lekas dibuang. Tujuannya agar makanan yang tersisa tidak membusuk dan menyebabkan kondisi air berubah. Perubahan kualitas air dapat membuat ikan mudah stres dan terserang penyakit. 

    Kamu bisa memberikan jenis pakan yang berbeda-beda, seperti jentik nyamuk, cacing sutra, cacaring darah, kutu air, cacing halus, udang air asin, kuning telur, atau makanan kemasan khusus cupang, dan sebagainya.