Saturday, November 23, 2024
27.8 C
Jakarta
More

    Ghosting, Istilah yang Sedang Ramai Diperbincangkan

    Ghosting merupakan istilah baru yang sedang ramai diperbincangkan dan banyak dicari di mesin pencarian Indonesia. Sebelum kamu menggunakan atau malabelkan istilah ini pada seseorang, kamu perlu paham apa yang dimaksud dengan ghosting. 

    Istilah ini dekat dengan kaum muda, hubungan asmara, dan pertemanan. Arti ghosting adalah menghilang tiba-tiba tanpa kontak, baik melalui telepon, media sosial, chat, atau secara langsung. Seseorang yang melakukan ghosting biasanya dihantui rasa takut dilabeli sebagai pengecut. Istilah ini memang bukan sebuah tindakan kriminal, namun ghosting dapat memicu dendam, amarah, dan penyesalan yang besar. 

    Photo by Sayan Ghosh (Unsplash.com)

    Jika diartikan dari bahasanya, ghosting berasal dari bahasa Inggris yang artinya bayangan. Istilah ini juga bisa berarti hantu yang dapat menghilang secara tiba-tiba. Berikut perbedaan antara ghosting dalam hubungan asmara dengan hubungan pertemanan!

    Hubungan asmara 

    Dalam hubungan asmara, ghosting merupakan perilaku yang membuat seseorang seperti diberi harapan palsu. Namun, jika kamu mengalaminya, jangan buru-buru berpikiran buruk dulu! Bisa saja ini menjadi pertanda baik atau sebuah sinyal. 

    Perlakuan ini biasanya terjadi pada hubungan asmara yang baru atau dalam pendekatan. Misalnya, sepasang yang saling mencintai dan ingin membangun hubungan hingga ke depan, namun tiba-tiba salah satu dari mereka menghilang tanpa alasan yang jelas. Bahkan bisa menghilang tanpa melakukan kontak lagi, seolah-olah tidak saling mengenali ketika bertemu. 

    Photo by Vera Arsic (Pexels.com)

    Seseorang yang melakukan ghosting pada calon pasangannya bisa dikarenakan perasaan sesaat atau tidak benar-benar menyukai. Mereka juga merasa belum percaya diri dan belum siap untuk berkomitmen. Namun, dalam hubungan asmara, jika kamu sebagai korban, sebenarnya hal itu merupakan cara yang tepat menyadarkan diri bahwa jangan terlalu berharap terhadap sesuatu yang belum pasti. 

    Hubungan Pertemanan 

    Tidak hanya hubungan asmara, hubungan pertemanan pun bisa berpotensi terjadinya ghosting, disebut dengan hubungan platonic. Hubungan platonic adalah pertemanan antara pria dan wanita namun memiliki ketertarikan asmara. 

    Photo by Pixabay.com

    Ketika seseorang sedang menjalani hubungan platonic, maka menjaga perasaan adalah kunci utamanya. Hubungan seperti ini biasanya disamarkan dengan persahabatan agar saling mengasihi tanpa bermain hati. Takut merusak pertemanan, maka seseorang lebih memilih hilang tanpa alasan. 

    Dampak yang dapat terjadi 

    Berperilaku ghosting akan membuat seseorang bermental pengecut. Seseorang ini secara tidak siap menghadapi masalah baru dan lebih memilih lari untuk menghindari konflik. Umumnya, perilaku ini terjadi didasari oleh perasaan takut. 

    Melansir liputan6.com yang mengutip situs Elle Amerika Serikat, sebuah survei menemukan 26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting dan menjadi korban ghosting. Sementara 24 persen wanita dan 17 persen pria mengaku sebagai pelaku ghosting, tetapi tidak pernah menjadi korban. 

    Baik untuk hubungan asmara maupun pertemanan, perilaku ini tidak baik dan dapat memicu konflik yang lebih besar di kemudian hari. Jika kamu ingin mengakhiri sebuah hubungan, sebaiknya dibicarakan baik-baik agar kalian tidak saling menyimpan amarah.