Perusahaan prosesor ternama dunia, AMD kembali merilis jajaran prosesor dekstop terbarunya. Bukan hanya lebih canggih dari seri sebelumnya, produk terbaru milik AMD ini dinilai akan memberikan peningkatan yang lebih baik mulai dari efisiensi baterai, single thread, hingga performa bermain game yang lebih memuaskan. Produk baru ini adalah AMD Ryzen 5000 Series yang dibangun menggunakan arsitektur Zen 3 terbaru.
Jika dilihat dari segi penamaan, memang agak rancu dan membingungkan. Melihat ke belakang, AMD pernah meluncurkan prosesor generasi pertamanya yang disebut dengan ZEN dengan kode penamaan Summit Ridge untuk AMD Ryzen 1000 Series, serta Raven Ridge untuk AMD Ryzen 2000 G-Series APU. Berkembang, AMD lebih berinovasi dengan menghasilkan arsitektur generasi keduanya yakni Zen+ dengan dua kode nama yakni Pinnacle Ridge untuk AMD Ryzen 2000 Series, dan Picasso untuk AMD Ryzen 3000 G-Series APU. Tak puas memberikan inovasi hingga generasi keduanya saja, AMD meluncurkan arsitektur generasi ketiganya yang disebut dengan Zen2 dimana arsitektur ini digunakan dalam kode nama Matisse untuk AMD Ryzen 3000 Series, dan Renoir untuk AMD Ryzen 4000 G-Series APU.
Nah, yang terbaru dan baru saja dirilis pada November tahun ini adalah prosesor generasi keempat milik AMD yang digadang-gadang mengusung teknologi dan arsitektur tercanggih yakni Zen3 Ryzen 5000 Series dengan kode nama Vermeer. Kemunculan prosesor terbaru ini sangat disambut baik oleh para penggila teknologi dengan julukan “prosesor sempurna” karena performa dan kualitas yang diberikan tidak main-main.
Seakan ingin menunjukkan taringnya dengan garang kepada kompetitornya yakni Intel, AMD melalui Ryzen 5000 Series ini menunjukkan bahwa prosesor buatannya ini bisa melibas kemampuan single thread maupun multi thread yang dimiliki oleh prosesor lainnya. Di produk terbarunya ini juga, AMD masih berusaha memaksimalkan fabrikasi 7nm yang sebelumnya juga pernah digunakan dalam generasi Zen2.
Masih menggunakan konsep yang sama dengan generasi ketiganya yakni Zen2, arsitektur Zen3 juga menggunakan konsep multichip flat design. Dimana, prosesornya terdiri dari dua die CCD dan juga satu IOD. Meski tak berbeda jauh dengan arsitektur generasi sebelumnya, dalam Zen3 500 Series ini bisa dibilang AMD mengubah design rules atau bagian dalam CCD yang mereka miliki.
Perbedaan design rules yang terlihat pada prosesor terbaru ini adalah adanya perubahan single CCX. Penggunaan single CCX pada arsitektur generasi terbaru AMD ini akan berpengaruh pada latency yang lebih ketat yang akan membuat L3 Cache yang tergabung menjadi satu dalam CCX tersebut. Pada perubahan ini, AMD mengklaim bahwa ada ada peningkatan IPC sebesar 19% dari generasi sebelumnya. Peningkatan ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan bagi AMD jika dibandingkan dengan para kompetitornya.
Bahkan, AMD juga mengklaim bahwa prosesor terbarunya ini memiliki efisiensi mencapai 2,4 kali lipat lebih efisien dari Ryzen generasi pertama. Angka ini setara dengan 2,8 kali lipat lebih efisien dibandingkan lawan terberatnya, yakni Intel Core i9-10900K.
Berbagai keunggulan dan inovasi terbaru yang dikeluarkan oleh AMD ini seakan menjadi ajang pembuktian bahwa perusahaan prosesor yang dipimpin oleh Dr Lisa Su ini kian garang dalam mengembangkan produk teknologinya. AMD Ryzen 5000 Series ini sendiri meluncurkan beberapa line up prosesor yakni diantaranya ada Ryzen 9-5900X, Ryzen 7-5800X, Ryzen 5-5600X, dan juga Ryzen 9-5950X dengan spesifikasi dan harga yang berbeda-beda. Kabar bahagianya, Indonesia masuk ke dalam daftar salah satu negara yang bisa mencicipi kegarangan dari prosesor terbaru milik AMD yakni Ryzen 5000 Series ini lho!
Baca juga 5 Turnamen eSport Bergengsi di Dunia