Mendapatkan vaksin Covid-19 menjadi cara efektif untuk mencegah penularan virus Corona, selain menerapkan protokol kesehatan. Namun, masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa tubuh akan menjadi kebal terhadap paparan virus ini setelah mendapatkan vaksin. Pada kenyataannya, tidak! Seseorang yang sudah menerima vaksin Covid-19 masih bisa terpapar virus Corona.
Virus Corona masih tetap bisa masuk dan menginfeksi, namun gejala yang muncul dapat dikatakan jauh lebih ringan dibandingkan dengan gejala Covid-19 sebelum tubuh mendapatkan vaksin. Perlu kamu ketahui, vaksin dapat membantu tubuh meringankan gejala infeksi yang terjadi.
- Orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin memiliki peluang lebih rendah terhadap paparan virus Corona. Ketika infeksi terjadi, pengidap yang sudah divaksin tidak menunjukkan gejala berat.
- Bagi orang-orang yang belum mendapatkan vaksin, gejala yang muncul cenderung lebih parah.
- Saat tubuh telah mendapatkan vaksin, orang-orang memiliki kemungkinan hingga 70 persen lebih kecil terserang demam.
- Gejala lainnya saat terinfeksi virus Corona adalah kelelahan, namun bagi orang-orang yang telah mendapatkan vaksin, risiko terjadinya kelelahan pada tubuh akan berkurang hingga 55 persen.
- Begitu pula dengan sakit kepala dan anosmia (hilangnya kemampuan indera penciuman). Bagi orang yang sudah divaksin, gejala ini dapat berkurang hingga 50 persen.
- Perlu diketahui, bagi orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin masih memiliki peluang mengalami gejala berupa sesak nafas ringan dan pembengkakan kelenjar yang sama besarnya dengan sebelum divaksin.
- Orang yang sudah divaksin juga memiliki peluang bersin 24 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksin.
Kesimpulannya, gejala Covid-19 yang menyerang orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin cenderung lebih ringan dibandingkan dengan mereka yang belum mendapatkan vaksin. Meski tetap ada kemungkinan terinfeksi, namun kondisi tubuh tidak akan meberatkan dan mengancam nyawa.