Halo, Sahabat SiCepat! Mendaki gunung atau hiking menjadi salah satu aktivitas yang sangat menyenangkan bagi orang-orang yang senang berpetualang. Tak jarang sebagian orang menjadikan aktivitas tersebut sebagai hobinya di waktu senggang.
Hal inilah yang dilakukan oleh Farhan Zikri Zaidan Karim selaku staff Corporate Social Responsibility (CSR) SiCepat Ekspres yang membagikan kisahnya melalui hobi mendaki gunung untuk mengisi waktu luangnya.
Zikri mengaku bahwa memiliki hobi dalam mendaki gunung dirasakan saat berada di bangku kuliah yaitu setelah melakukan pendakian perdananya. Ketertarikannya terhadap hiking, bermula saat ia berada di bangku SMA kelas 2 bersama dengan teman-temannya mencoba mendaki bukit di daerah Parung Bogor bernama Muara.
Bukit ini memerlukan waktu lebih singkat berkisar 15 – 30 menit dengan berjalan kaki untuk mencapai puncak. Bersama dengan teman-temannya, Ia memerlukan waktu hingga 2 jam perjalanan untuk mencapai puncak karena tersesat saat malam hari.
Pengalaman tersebut membuat rasa minat Zikri terhadap hiking semakin mendalam. Hingga saat memasuki bangku kuliah, Zikri mengaku sangat ingin bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala UPN Veteran Jakarta. Hal ini dikarenakan dirinya yang sempat terdoktrin oleh senior jika mengikuti UKM Mapala akan lama lulus kuliahnya.
Namun Zikri pun tetap melanjutkan minatnya terhadap hiking dan tidak terpengaruh hingga tetap melakukan kegiatan outdoor di gunung. Akhirnya dengan informasi yang minim, persiapan yang ala kadarnya, bersama dengan 9 orang temannya pergi mendaki Gunung Gede, Jawa Barat, dan memilih mendaki melalui jalur Cibodas.
Pengalaman pertamanya ini mengalami banyak kendala yang terjadi, mulai dari sepatu yang rusak saat memasuki hutan, tenda yang roboh, hingga mengalami cedera. Menurutnya, banyak yang bilang bahwa pendakian perdana akan menentukan rasa ketertarikan untuk kembali mendaki gunung.
“Nah awal mula dari pengalaman inilah saya memulai melakukan pendakian berikutnya dengan pengalaman yang sangat mahal dan membuat belajar banyak hal. Bahkan sampai sekarangpun saya masih masih belajar bagaimana persiapan yang baik dan benar, manajemen waktu, tim, dan masih banyak yang harus dipelajari,” kata Zikri.
Mendaki gunung juga dapat dikategorikan sebagai salah satu olahraga ekstrem dan belum tentu semua orang bisa melakukan aktivitas luar ruang. Sehingga hal ini menjadi salah satu upaya Zikri sebagai olahraga fisik dalam periode 3 hingga 6 bulan yang dilakukan 1 – 2 kali.
Bersama dengan 3 temannya, Zikri sudah melakukan beberapa pendakian dan camping mulai dari Gunung Gede Jawa Barat, Taman Nasional Gunung Salak sisi Gunung Bundar dan Sukabumi, Gunung Prau Dieng, Jawa Tengah, Gunung Merbabu, Jawa Tengah, dan Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Baca juga: Cerita Syifa dan Richardo, Menekuni Hobi Corat-Coret Sekaligus Bekerja
Gunung Prau Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, atau yang juga dikenal dengan Negeri di Atas Awan menjadi salah satu pendakian favorit baginya. Hal ini karena pesona alam yang ditawarkan oleh gunung dengan puncak tertinggi di dataran Dieng ini sungguh menawan.
Bagi Zikri, mendaki gunung tidak hanya sebagai hobi saja tetapi juga bisa untuk mengembangkan diri sendiri. Selain dijalankan sebagai sebuah kesenangan, juga mampu meningkatkan produktivitas. Salah satunya seperti cara berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda dalam aspek suku dan budaya, hingga bagaimana menerapkan sikap serta perilaku yang sopan.
Berkaitan dengan pekerjaannya sebagai staff CSR, Zikri juga belajar memahami pentingnya menjaga alam dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Sama seperti program CSR yang ia kerjakan yaitu dapat melakukan rehabilitasi hutan untuk mengatasi deforestasi.
Ke depannya, Zikri berharap bisa melakukan pendakian dengan perjalanan jarak jauh dari Jakarta ke Lombok menggunakan mobil bersama teman-temannya selama 2 minggu. Ia juga berkeinginan untuk bisa melakukan pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok.
Baca juga: Suka Mendaki Gunung? Ini Dia 3 Jenis Bahan Jaket yang Nyaman untuk Pendaki