Friday, November 22, 2024
25.4 C
Jakarta
More

    Waspada Penyakit Pasca-Banjir Dan Pencegahannya

    Banjir kembali melanda Jakarta dan sekitarnya. Puncaknya terjadi pada tanggal 19 Februari 2021. Setelah banjir, selain membersihkan rumah yang terkena dampak banjir, masyarakat juga perlu waspada terhadap jenis-jenis penyakit berikut ini!

    Diare

    Diare ditandai dengan gejala frekuensi BAB (Buang Air Besar) yang berlebihan atau lebih sering daripada biasanya. Gejala lain dari diare juga berupa encernya feses yang dikeluarkan. Diare disebabkan oleh beberapa bakteri, seperti rotavirus, shigella, E.coli, cryptosporidium, dan lain sebagainya. Penyakit ini timbul dari air yang digunakan. Banjir menyebabkan beberapa sumber air, seperti air bersih di sumur yang dangkal telah tercemar. Beberapa fasilitas pengungsian juga memiliki air bersih yang terbatas.

    Demam Berdarah Dengue (DBD)

    DBD ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. DBD dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot. Jika penyakit ini sudah parah, dikenal dengan Viral Hemorrhagic Fever (VFH) atau demam berdarah virus. Setelah banjir, akan terdapat banyak genangan air dan genangan ini berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk.

    Kencing tikus

    Kencing tikus disebabkan oleh bakteri yang berbentuk spiral, disebut Leptospira Interrogans. Penyakit menyebar melalui sentuhan, seperti saat menyentuh tanah, air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Selain tikus, ada hewan lain yang paling sering menularkan leptospirosis, yaitu sapi, babi, anjing, reptil, dan hewan amfibi.

    Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

    ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan berbagai mikroba lain. Gejala utamanya, yaitu batuk, demam, bahkan disertai sesak nafas hingga nyeri dada.

    Demam tifoid (tipes)

    Demam tifoid atau yang biasa dikenal dengan tipes adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi. Bakteri tersebut bisa menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

    Photo by iStock Photo

    Untuk mencegah penyakit-penyakit di atas ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan setelah terdampak banjir. Kamu bisa memulainya dengan memastikan bahwa kamu mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis. Jika kamu berada di posko penampungan banjir, perhatikan kadaluarsa makanan dan minuman yang diberikan. Kamu juga perlu memperhatikan kebersihan makanan yang dimasak oleh orang lain atau diri sendiri.

    Photo by Polina Tankilevitch (Pexels.com)

    Selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Jika kamu masih kesulitan air bersih atau jauh dari tempat cuci tangan, kamu bisa menggunakan hand sanitizer. Tidak hanya kebersihan diri sendiri, kebersihan lingkungan juga perlu dijaga. Bersihkan rumahmu dengan cairan antiseptik. Pastikan air banjir dan kotoran yang masuk tidak menempel pada lantai, dinding, atau furnitur rumah.

    Photo by Pixabay.com

    Kamu juga perlu mengonsumsi vitamin agar imun tetap terjaga. Sediakan pula obat-obatan untuk antisipasi penyakit, seperti diare, demam, dan sakit kepala. Jika kamu memiliki keluarga dengan usia anak-anak, sebaiknya mencegah mereka untuk tidak bermain di area banjir atau genangan air agar terhindar dari risiko penyakit-penyakit di atas.