Monday, November 25, 2024
25.4 C
Jakarta
More

    Ban Tanpa Udara VS Ban Angin Konvensional

    Adanya inovasi baru masa depan industri otomotif, yaitu ban tanpa udara. Saat ini, sejumlah produsen sedang megembangkan ban tanpa udara. Namun, di samping itu terdapat keuntungan dan kerugian ban tanpa udara dibanding ban angin konvensional.

    Jika dilihat dari bentuknya, ban tanpa udara tampak sama seperti ban konvensional, yaitu berwarna hitam, berbahan karet dan bentuk bulat seperti donat. Perbedaannya terlihat pada bagian ban konvensional yang biasanya dirancang menampung udara berubah menjadi memiliki bentuk dinding berongga.

    Baca juga: Cara Mengatasi Mesin Mobil Agar Tidak Cepat Panas

    Produsen yang sedang mengembangkan ban tanpa udara saat ini adalah Michelin dan Bridgestone. Michelin akan mulai memproduksi ban tanpa udara bernama Unique Puncture-proof Tire System (Uptis) mulai 2024. Sedangkan menurut laporan Motor Biscuit, General Motor dan Michelin berharap dapat meluncurkan ban tanpa udara pada 2025.

    Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

    Keuntungan ban tanpa udara

    • Tidak perlu mengecek tekanan ban secara berkala, karena ban tanpa udara didesain untuk tidak menggunakan tekanan udara.
    • Tidak akan mengalami kebocoran
    • Tahan paku dan benda tajam, karena ban tanpa udara dirancang tanpa udara sehingga tidak mungkin kempis.
    • Rongga pada ban dapat disetel kaku dan lenturnya sesuai kebutuhan kendaraan.
    • Lebih ramah lingkungan karena memiliki masa pakai yang lama, sehingga tidak menghasilkan banyak limbah ban.

    Kerugian ban tanpa udara

    • Tidak mengedepankan estetika karena ban ini dirancang menyatu dengan pelek sehingga pelek tidak bisa diganti karena tidak bisa dipisahkan.
    • Harga lebih mahal, ban ini dijual dengan kisaran harga Rp639-Rp923 per ban ribu oleh Michelin. Sedangkan oleh Brigeston dibanderol sekitar Rp1,9 juta rupiah per ban.

    Baca juga: Perawatan Interior Mobil Agar Bebas Virus

    Related news