Friday, November 22, 2024
25.4 C
Jakarta
More

    Daya Saing Logistik Indonesia Tembus 30 Besar

    Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan menyatakan keoptimisannya mengenai daya saing logistic Indonesia yang akan masuk 30 besar dalam Logistic Performance Index (LPI). Hal tersebut didukung dengan fakta bahwa kini posisi LPI Indonesia meningkat dari peringkat 63 ke 46.

    Namun, untuk mewujudkan harpaan tersebut, dibutuhkan kerja sama semua pihak yang berkaitan. Sebab, untuk tingkat Asean sendiri, Indonesia mengalami penurunan dari posisi 4 ke posisi 5.

    Yukki menyatakan bahwa Indonesia harus mengejar ketertinggalan, sehingga negara ini bisa menduduki posisi 30 besat di LPI. Jika berhasil menduduki posisi 30 LPI, maka posisi Indonesia di Asean akan turut meningkat ke peringkat 3.

     LPI adalah indeks kinerja logistic negara-negara di dunia yang dirilis oleh bank dunia per dua tahun sekali. LPI didasarkan pada enam aspek yakni diantaranya adalah efisiensi customs dan border management clearence (bea cukai), kualitas infrastruktur perdagangan dan transportasi, kemudahan pengaturan pengiriman internasional, kompetensi dan kualitas jasa logistic, kemampuan melakukan tracking dan tracing, dan frekuensi pengiriman tepat waktu.

    Untuk bisa meraih posisi tersebut, memperbaiki daya saing logistic menjadi hal yang harus dilakukan oleh semua pihak. Pada 2017 lalu, berdasarkan riset Indonesia memiliki biaya logistik sebesar 23,6 persen, sedangkan di tahun 2018 turun menjadi 22,3 persen. Biaya logistic Indonesia turun namun kurang cepat. Untuk bisa memenuhi target, biaya logistic Indonesia harus berada di angka 18 persen.