Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jakarta
More

    Sektor Logistik Minus 30% Pada Triwulan Ini

    Pandemi covid-19 memberikan dampak besar kepada roda ekonomi Tanah Air. Ekonomi Indonesia di triwulan 2 tahun 2020 tercatat mengalami kontraksi sebesar 5,32%. Perlambatan ekonomi ini disebabkan turunnya sektor logistik yang terkontraksi hingga 30%. Dilansir dari SindoNews, menurut analisis Supply Chain Indonesia (SCI), pada periode tersebut sektor logistik (lapangan usaha transportasi dan pergudangan) mengalami kontraksi tertinggi yakni sebesar 30,84% y-on-y atau 29,22% q-to-q.

    Kontraksi terbesar sektor logistik pada angkutan udara sebesar 80,23% y-on-y. Diikuti oleh angkutan rel sebesar 63,75%, angkutan pergudangan dan jasa penunjang angkutan pos dan kurir 38,69%, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan 26,66%, angkutan darat 17,65%, dan angkutan laut sebesar 17,48%.

    Setijadi selaku Chairman SCI menjelaskan bahwa salah satu penyebab kontraksi sektor logistik ini adalah penurunan volume ekspor dan impor. Ekspor barang dan jasa terkontraksi 11,66 %, sementara impor terkontraksi 16,96% (y-on-y)

    “Walaupun, sektor ini tertolong oleh lapangan usaha pertanian yang masih tumbuh 16,24% (q-to-q), sementara hampir semua sektor lainnya terkontraksi. Sektor perdagangan, misalnya, terkontraksi sebesar 7,57%,” jelas Setijadi.

    Dirinya juga menyatakan kontraksi ini disebabkan antara lain oleh penutupan gerai-gerai penjualan selama pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di berbagai wilayah. Kontraksi ini juga dipengaruhi penurunan permintaan karena penurunan daya beli masyarakat yang berimbas pada pengurangan aktivitas produksi dan juga distribusi.