Cerita menarik dari suatu produk nyatanya menjadi salah satu faktor seseorang untuk melakukan pembelian. Berawal dari ketidaktahuan hingga muncul ketertarikan, merupakan peluang yang bisa dimaksimalkan oleh pelaku usaha dalam memberikan informasi terkait produk atau layanan yang ditawarkan. Dalam istilah marketing, strategi ini disebut dengan storytelling.
Gimana sih cara membuat narasi storytelling yang menarik di media sosial? Kamu bisa menggunakan teknik copywriting untuk memancing penjualan melalui tulisan. Copywriting dapat diartikan sebagai kemampuan menulis yang bertujuan untuk mempengaruhi tindakan konsumen maupun pembaca. Dalam konteks ini, pemasaran yang dilakukan berupa menulis materi iklan dan konten dengan komunikasi tepat sasaran.
Melalui Webinar SANUBARI sesi pertama yang diadakan oleh SiCepat Ekspres bekerja sama dengan Kelas Work, Fadel Yulian menjelaskan copywriting memiliki tujuan mengajak audiens untuk melakukan tindakan (call to action) seperti mengklik website, follow, mengisi formulir hingga membeli. Selanjutnya hasil yang ditunjukkan berupa adanya kenaikan trafik website, jumlah followers, responden, hingga penjualan. Semua proses teknik ini menggunakan copywriting berupa teks atau pesan.
Lalu apakah copywriting itu hanya menulis saja? tentu saja tidak, karena terdapat beberapa proses dalam pembuatannya. Seperti membuat komunikasi iklan yang tepat sasaran, menginterpretasikan visual atau materi kreatif dengan tulisan, memahami karakter media dan melakukan penyesuaian komunikasi, dan memaksimalkan ajakan aksi yang menghasilkan konversi.
“Copywriting tentu bukan hanya berbicara tentang menulis, tapi bagaimana kita bisa mengobrol dengan audiens atau konsumen melalui tulisan tersebut. Nah tulisan ini menjadi wadah untuk berkomunikasi dengan konsumen agar mereka bisa menghasilkan tindakan berupa pembelian,” katanya.
Baca juga: Belajar Bareng Copywriting Lewat Webinar Sanubari SiCepat
Copywriting memiliki tiga unsur dasar yaitu judul (headline), isi pesan (body copy), dan ajakan bertindak (call to action). Pertama, judul (headline) adalah memberikan pesan singkat yang persuasif (hook) hingga mengajak audiens untuk membaca ke inti tulisan (body copy).
Kedua, isi pesan (body copy) terdiri dari deskripsi produk dan manfaat dari produk. Dan terakhir, ajakan bertindak (call to action) yaitu pesan yang diharapkan untuk dilakukan oleh konsumen. Dalam pembuatan copywriting, kamu bisa menggunakan konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action).
Fadel menambahkan untuk mengetahui audiens yang cocok dengan bisnis yang dijalankan dapat memakai konsep STP (segmenting, targeting, dan positioning). Konsep ini terdiri dari beberapa bagian yaitu jenis kelamin, usia, minat, dan demografi.
Selanjutnya ada copywriting mindset yang sangat penting dilakukan dalam mempromosikan sebuah brand. Copywriting mindset memiliki konsep 5W+1H yaitu:
- Apa produk dan tujuan iklan? (Purpose)
- Siapa audiensnya? (Positioning)
- Bagaimana masalah audiensnya? (Problem Solving)
- Mengapa produk perlu diiklankan? (Context)
- Kapan produk diiklankan? (Momentum)
- Di mana copy akan disebarkan? (Media)
Sebagai penutup, pada akhir Webinar SANUBARI sesi pertama bertajuk ‘Story Telling Jualanmu Lewat Copywriting’, SiCepat Ekspres membagikan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp200.000,- untuk 5 orang pemenang. Dan uang tunai Rp500.000,- untuk 2 orang pemenang serta voucher dan merchandise bagi peserta dengan pertanyaan paling menarik.
Selamat untuk para pemenang Quiz Webinar Sanubari Sesi 1 ya! Jangan lupa untuk terus ikuti sesi webinar Sanubari selanjutnya!
Baca juga: Belajar Copywriting untuk Tingkatkan Penjualan Bersama Fadel Yulian di Webinar Sanubari SiCepat
