Tokopedia, salah satu startup e-commerce Indonesia dikabarkan akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) pada 2020 mendatang. Dilansir dari Kompas, laporan ini menyebutkan bahwa Tokopedia akan kembali menggelar penggalangan dana pada kuartal pertama 2020. Funding round itu konon akan menjadi yang terakhir kali dilakukan secara privat, sebelum Tokopedia resmi mengadakan IPO.
Dikabarkan juga beberapa perusahaan internet asal Amerika Serikat dan beberapa investor lain yang sebelumnya sudah ikut serta tertarik untuk menanam modal pada sesi penggalangan dana tersebut. Namun sayangnya, nama-nama mereka belum diketahui secara pasti.
Diprediksi, jumlah dana segar yang bisa terkumpul dalam pendanaan tersebut bisa mencapai 1 miliar hingga 1,5 miliar dollar AS (Rp 14 triliun – Rp 21 triliun), sebagaimana dirangkum oleh KompasTekno dari Bloomberg, Senin (25/11/2019).
Oktober lalu, CEO Tokopedia yakni William Tanuwijaya mengatakan bahwa pihaknya telah mempertimbangkan untuk mendaftarkan saham di dua bursa efek, satu di lokal dan satu lagi di lokasi yang belum ditentukan. “Dual-listing kemungkinan besar akan menjadi pendekatan kami,” ujar William.
William juga mengatakan bahwa dirinya ingin agar konsumen dan para online seller di Tokopedia bisa ikut menjadi pemegang saham.
“Kami sekarang sedang mencari partner yang tepat, yang percaya pada visi dan misi kami” jelas William.
CEO Tokopedia ini juga memperkirakan startup yang didirikannya tersebut pada 10 tahun lalu akan mencapai titik impas (break even point) pada 2020 mendatang.
Total nilai penjualan barang (GMV) di Tokopedia sendiri diperkirakan berlipat tiga, menjadi Rp 222 triliun pada 2019. William mengatakan, pendapatan Tokopedia mengalami pertumbuhan lebih tinggi disbanding GMV. Sementara itu, jumlah pedagang di dalamnya juga terdongkrak menjadi 6,4 juta dari sebelumnya adalah 5 juta yang tercatat pada tahun lalu.