Sunday, November 24, 2024
33.6 C
Jakarta
More

    Jurus Kemenhub Selamatkan Sektor Logistik

    Pandemi covid-19 membuat hampir seluruh sektor bisnis terdampak, salah satunya logistik. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan kajian terkait strategi pemulihan di sektor logistik. Menurutnya, ada dua jurus yang telah disiapkan.

    Umiyatun Hayati selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub menjelaskan bahwa selama ini logistik menjadi tulang punggung dari distribusi barang selama pandemi covid-19.

    “Di masa pandemi ini, para pelaku industri logistik harus dapat melakukan penyesuaian dan merumuskan bentuk strategi baru di era transisi menuju adaptasi baru,” ujar Umiyatun Hayati dalam sebuah webinar bertema Strategi Pemulihan Angkutan Logistik di masa Pandemi Covid-19 pada Jumat, 2 Oktober 2020 lalu.

    Kebijakan dan dukungan penuh dari seluruh stakeholder juga bisa mendorong sektor usaha jasa angkutan barang atau logistik tetap bisa bertahan dan bangkit kembali secara bertahap. Artinya, proses pendistribusian pasokan kemanusiaan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

    Selain itu, Umiyatun juga menjelaskan bahwa pemulihan kesehatan ekonomi ini harus dilakukan dalam satu kemudi. Di mana, instrumennya adalah menekan kurva Covid-19 dengan protokol kesehatan. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, ada dua kebijakan yang dinilai dapat dilakukan.

    Pertama, kebijakan jangka pendek yang dapat dilakukan antara lain merencanakan rantai pasok komoditi kesehatan, menentukan lokasi simpul (stasiun) utama sebagai hub/terminal, penyediaan fasilitas pendukung distribusi komoditi kesehatan, dukungan regulasi, koordinasi lintas operator angkutan barang, penyiapan SDM perkeretaapian, dan pemanfaatan IT untuk mendukung proses tracking dan tracing system.

    Strategi kedua adalah kebijakan jangka panjang yaitu dengan merencanakan model bisnis logistik kemanusiaan, perluasan jaringan simpul/hub/terminal, formulasi skema pengusahaan logistik kemanusiaan. Kemudian Umiyatun juga menyebutkan soal model kemitraan bisnis angkutan barang terpadu, peningkatan kompetensi SDM perkeretaapian dan pengembangan informasi teknologi untuk mendukung jasa layanan logistik kemanusiaan berbasis internet.