Saturday, November 23, 2024
27.1 C
Jakarta
More

    Wisata Religi Islami di Pulau Dewata

    Pulau Dewata, Bali, terkenal dengan destinasi wisatanya yang mendunia. Keindahan alam, serta budayanya yang beragam menjadikan Bali dijuluki sebagai surga dunia

    Namun demikian, tidak banyak masyarakat yang tahu, bahwa Bali memiliki destinasi wisata religi bernuansa Islami. Hal ini tentunya menjadi keunikan Pulau Bali yang memiliki mayoritas penduduk beragama Hindu, bahkan Bali kerap disebut sebagai pulau seribu pura. 

    Jika kamu berkesempatan untuk liburan ke Bali, ada beberapa rekomendasi wisata Islami yang dapat menjadi salah satu tujuan perjalanan kamu. Berikut beberapa rekomendasi wisata religi islami di Pulau Bali!

    Photo by inno kurnia (Pixabay.com)

    Kampung Gelgel 

    Kampung Gelgel adalah peninggalan sejarah masuknya ajaran Islam pertama kali di Pulau Bali. Kampung ini terletak di Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Tempat bersejarah ini merupakan desa muslim tertua dengan Masjid Nurul Huda sebagai tempat ibadah umat muslim pertama di Bali. 

    Seiring ekspansi Kerajaan Majahat berhasil menaklukkan Kerajaan Bendahulu pada 1343 Masehi, Islam pertama kali masuk ke Bali. Patih Gajah Mada menunjuk Ki Patih Wulung dan pemerintahannya untuk dipindahkan ke Gelgel. Selanjutnya, Gajah Mada menunjuk Sri Aji Kresna Kapakisan sebagai penguasa Bali. 

    Aji Kresna datang ke Bali pada tahun 1357 dan dikawal para prajurit pilihan, beragama Islam, dan berjumlah sekitar 40 orang. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, para prajurit ini bermukim di sebuah perkampungan dan mendirikan Masjid Nurul Huda. 

    Hingga kini, masjid tersebut masih berdiri kokoh di Kampung Gelgel. Selama berabad-abad, umat muslim Kampung Gelgel hidup harmonis, berdampingan dengan masyarakat desa adat setempat yang mayoritas beragama Hindu. 

    Masjid Al Hidayah Bedugul 

    Masjid Al Hidayah Bedugul berada di dalam komplek di lereng bukit yang menghadap Danau Beratan. Bangunan masjid ini, berarsitektur khas Bali. 

    Keberadaan masjid ini berawal dari komunitas muslim di sekitar daerah tersebut dan banyaknya wisatawan beragama Islam yang mengunjungi wilayah ini. Populasi umat muslim di Bali, sebagian di antaranya bermukim di Bedugul, Tabanan. 

    Di area masjid ini, dibangun pondok pesantren dan madrasah aliyah. Sebagai penanda lembaga pendidikan, masyarakat juga mendirikan Pusat Pelatihan Pedesaan Swadaya, serta mengembangkan agrowisata stroberi. 

    Photo by Syauqi Fillah (Pixabay.com)

    Desa Pegayaman 

    Desa pegayaman merupakan kampung muslim tertua di Bali yang terletak di Kabupaten Buleleng. Lokasinya sekitar 65 kilometer dari Kota Denpasar. Desa ini didiami etnis atau suku Nyama Selam, yaitu masyarakat beragama Islam, namun tetap mempertahankan adat dan tradisi Bali dalam kehidupan sehari-hari. 

    Menurut sejarah, etnis ini merupakan campuran dari tiga suku berbeda, yakni Suku Bali, Bugis, dan Jawa. Masyarakat pemeluk agama Hindu dan Islam hidup rukun di desa ini selama bertahun-tahun. Hal tersebut membuat Desa Pegayaman menjadi cerminan toleransi yang kuat antara umat beragama Hindu dan Islam di Pulau Dewata.