Wednesday, April 17, 2024
29.5 C
Jakarta
More

    Dokter Paru Mengimbau Masyarakat untuk Tak Cium Tangan saat Silaturahmi Lebaran

    Setelah dua tahun dibatasi, akhirnya masyarakat bisa mudik ke kampung halaman pada Lebaran kali ini. Meski begitu, protokol kesehatan tetap harus dijaga sebab pemicu virus Covid-19 masih ada dan berpotensi meningkat jika diabaikan. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid) mengimbau masyarakat untuk tidak bersalaman fisik atau cium tangan saat halal bil halal Idul Fitri, meskipun tradisi ini sudah perlahan boleh dilaksanakan seperti sedia kala.

    Imbauan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya lonjakan pandemi setelah Lebaran. Sehingga masyarakan dianjurkan untuk menerapkan kebiasaan baru seperti tidak bersentuhan secara fisik. 

    Menurut penjelasan dr. Erlina Burhan, SpP(K) selaku Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, imbauan untuk tidak cium tangan dan bersalaman menjadi cara meminimalisir risiko tertular virus penyebab Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia.

    “Dalam situasi kita belum endemi, kita juga belum tahu apakah seseorang itu sakit atau tidak. Apalagi kan sekarang Omicron ngga ada gejala juga ya. Atau gejala ringan, bahkan orang-orang menganggap ini flu biasa,” kata dr. Erlina.

    Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022

    Apalagi saat ini pemerintah tidak lagi mewajibkan tes antigen atau PCR sebagai syarat perjalanan mudik. Jadi tidak menutup kemungkinan keluarga tidak saling mengetahui apabila ada anggota lainnya yang sedang terpapar virus Corona.

    Photo by Odua from Freepik

    “Jadi nanti dulu deh sungkem, cium tangan, dan pelukan saat halal bil halal Lebaran. Tapi dalam situasi sekarang sekali lagi ini mengajak kita untuk sabar agar semuanya bisa sama-sama tetap sehat,” tambahnya.

    Masyarakat masih bisa tetap bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga di hari Lebaran mesti tidak bersalaman secara langsung atau cium tangan. Caranya bersalaman tanpa bersentuhan dengan menelungkupkan kedua telapak tangan.

    Karena salah satu cara virus bisa dengan cepat menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain, salah satunya jarak fisik. Percikan atau droplets dari mulut seperti bersin, batuk, dan berbicara berbentuk aerosol bisa masuk ke tubuh orang lain tanpa disadari.

    Sehingga masyarakat tetap dianjurkan menerapkan 3M saat bersilaturahmi bersama keluarga besar yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Penerapan 3M diharapkan bisa mencegah dan meminimalkan risiko paparan virus agar tidak masuk ke dalam tubuh.

    Baca juga: Lebaran di Rumah Aja, Berikut Kegiatan yang Bisa Dilakukan

    Latest news

    Related news

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here